SOLOPOS.COM - Koran Solopos edisi Sabtu (9/9/2023).

Solopos.com, SOLO–Menjelang pendaftaran calon presiden dan calon presiden sudah tinggal sebulan lagi, baru capres dari Koalisi Perubahan yaitu Anies Baswedan yang sudah memiliki pasangan cawapres yaitu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Hal itu diangkat menjadi headline Harian Umum Solopos edisi akhir pekan yang terbit hari ini, Sabtu (9/9/2023).

Diberitakan Solopos hari ini, pengamat politik dan akademisi Universitas Bengkulu, Panji Suminar, menyatakan capres lainnya yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto perlu segera mengumumkan pasangan cawapres yang masing-masing mereka pilih. “Kalau tidak segera, itu akan merugikan Prabowo dan Ganjar, karena Anies Baswedan sudah mengumumkan pasangannya,” kata Panji, Jumat (8/9/2023).

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Menurut dia mulai dari elite politik hingga akar rumput pemilih Anies Baswedan sudah terus menguatkan soliditas menuju Pemilu 2024, sementara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto cenderung mengambang karena belum memiliki pasangan.

“Jadi konsolidasi, kerja-kerja, mengenalkan Ganjar dan Prabowo saat ini belum intens, karena belum ada kepastian pasangan, apalagi pencalonan. Akar rumput juga seperti itu, apakah mereka bakal maju atau tidak, pasangan saja belum punya sampai sekarang, seperti itu kira-kira pandangan di bawah,” kata dia.

Panji mengatakan semakin cepat pasangan calon presiden dan wakil presiden diumumkan akan semakin cepat juga mesin partai, sukarelawan dan simpatisan bergerak meyakinkan pemilih. “Tentu semakin cepat dan panjang juga waktu mengenalkan pasangan calon ke masyarakat, semakin lama juga waktu meyakinkan masyarakat. Ingat, masa kampanye saat ini tidak lama, hanya 75 hari. Oleh karena itu semakin cepat diperkenalkan atau dideklarasikan semakin baik,” kata Panji.

Pameran Kekayaan Budaya dalam Festival Payung Indonesia

Payung tak hanya alat peneduh dari panas dan hujan. Payung juga menjadi simbol kekayaan budaya Nusantara, seperti terlihat dalam parade payung yang menjadi pembuka Festival Payung Indonesia (Fespin) di Balai Kota Solo, Jumat (8/9/2023).

Aneka payung bercorak khas aneka entitas adat dan budaya di Indonesia diarak di sepanjang Jl. Jenderal Sudirman menuju Balai Kota Solo. Salah satu kontingen yang ikut serta dalam parade itu adalah Komunitas Hingki Humba Sumba Timur. Payung yang mereka bawa dihiasi kain-kain tenun khas daerah itu. Corak kain Sumba Timur yang menjulur di payung itu didominasi warna merah kekuningan. Kain itu bernama Patola Ratu.

Ketua Delegasi Komunitas Hingki Humba Sumba Timur, Yudi Umbu Rawambaku, kepada Espos menjelaskan corak itu merupakan salah satu dari puluhan motif asli di daerahnya. “Dulu pernah Nusantara disatukan oleh Majapahit sampai ke wilayah kami di Sumba. Kemudian ada beberapa kerajaan di Sumba yang diberi hadiah masing-masing sehelai kain Sutra Dewangga,” kata dia.

Beban dan Mimpi Pejuang keluarga

SOLO–Bila pasangan muda harus menghemat bujet rekreasi mereka untuk dialokasikan menjadi dana tabungan dan keperluan anak, ada generasi muda yang harus ikut menanggung beban keluarga. Bak susunan sandwich, mereka harus terhimpit situasi dan menanggung beban generasi di atasnya atau orang tua, diri sendiri, dan anak. 

Kondisi itu pun dialami oleh mereka yang masih lajang. Mereka turut menanggung kebutuhan adik-adik mereka. Di kondisi itu, ada keinginan besar yang harus tertunda. Seperti punya rumah, kendaraan sendiri, hingga menikah agar bisa meringankan beban keluarga. Secara situasi, mereka termasuk dalam generasi sandwich.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui sikapiuangmu.ojk.go.id menyampaikan, istilah generasi sandwich diperkenalkan pertama pada 1981 oleh Dorothy A. Miller. Yang termasuk kategori generasi sandwich adalah orang dewasa yang harus menanggung hidup tiga generasi yaitu orang tuanya, diri sendiri, dan anaknya.

Meski umumnya generasi sandwich terjadi pada seseorang dengan usia 30-40 tahun, nyatanya gen Z merasakannya. Seorang karyawan outsourcing di Solo, Nelisa, 24, salah satunya. Ia harus menunda keinginannya untuk menikah lantaran hingga setahun bekerja, ia masih menanggung cicilan utang keluarga.

Jalan Lingkar Rawa Jombor Hanya Ditambal

KLATEN – Kerusakan jalan lingkar Rawa Jombor di kawasan Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten segera diperbaiki. Perbaikan berupa penambalan lubang-lubang di jalan itu.

Biaya penambalan jalan menggunakan anggaran dari APBD Perubahan Kabupaten Klaten 2023. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Klaten, Suryanto, mengatakan perbaikan jalan lingkar Rawa Jombor dilakukan dengan penambalan. Tidak ada pelebaran atau penambahan lapisan aspal.

”Tidak ada peningkatan [kualitas jalan]. Perbaikan dengan menambali jalan yang kondisinya rusak. Anggarannya sekitar Rp550 juta,” kata Suryanto saat ditemui wartawan seusai acara Sambang Warga di Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten pada Kamis (7/9/2023) sore.

Panjang jalan lingkar Rawa Jombor sekitar 5.100 meter atau 5,1 kilometer. Sebelum proyek penambalan jalan kali ini ada penanganan darurat dengan menutup bagian jalan yang rusak. Itu dilakukan terkait acara Jombor Run 2023, event lari keliling Rawa Jombor pada 5 Agustus 2023 lalu.

Simak berita di Koran Solopos edisi hari ini, Sabtu (9/9/2023), lewat gawai Anda dengan mengakses koran.solopos.com. Untuk memulai berlangganan silakan daftar ke Solopos ID dengan harga mulai Rp9.999. Berlangganan Solopos ID, Anda bisa mengakses berita Koran Solopos lewat gadget, membaca konten khas Solopos.com yaitu Espos Plus, serta menikmati semua berita di Solopos.com tanpa gangguan iklan.

Bila ada pertanyaan atau kendala mengenai Solopos ID, Anda bisa mengakses Pusat Bantuan atau menghubungi WhatsApp pusat layanan pelanggan SoloposID di 081548554656.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya