SOLOPOS.COM - Solopos edisi, Senin (2/12/2013). (Tutut Indrawati/JIBI/Solopos)

Solopos edisi, Senin (2/12/2013). (Tutut Indrawati/JIBI/Solopos)

Solopos edisi, Senin (2/12/2013). (Tutut Indrawati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO —  Harian Umum Solopos edisi, Senin (2/12/2013) menempatkan berita terkait kasus HIV/AIDS sebagai headline.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Selain itu berita mengenai eksploitasi air, Si Emas Biru Sumber Rebutan juga mengisi halaman depan Solopos. Sementara Soloraya memampang berita Golkar Batal Pecat Pengurus pada halaman utama.

Berikut cuplikan sejumlah berita Solopos hari ini :

290 Ibu-Ibu Tertular HIV

Sedikitnya 290 ibu rumah tangga di Soloraya tertular virus HIV/AIDS hingga Oktober 2013. Mayoritas dari ibu rumah tangga ini menjadi korban karena perilaku tak sehat pasangan mereka.

Kondisi tersebut diperparah minimnya informasi mengenai HIV/AIDS bagi ibu rumah tangga.

“Sebagian besar kasus disebabkan perilaku suami,” ujar pegiat HIV/AIDS dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mitra Alam, Yunus Prasetya, saat dihubungi Espos, Sabtu (30/11).

Si Emas Biru Sumber Rebutan

Sebagian sumur bor yang dibuat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan biaya Rp2 miliar-Rp3 miliar per unit muspra. Sumur-sumur tersebut hanya bisa dimanfaatkan dua tahun, setelah itu mangkrak.

Saat memaparkan data dalam sebuah pertemuan membahas pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya air bersih yang dihadiri 120 kepala desa di Jawa Tengah, Sabtu (23/11) lalu di Lorin Hotel Solo, Kepala Staf Bagian Perencanaan Kementerian ESDM, Edi Prabowo,  mengatakan ada 120 sumur sedalam 100-an meter di Jawa Tengah yang dibangun sejak 2003.

Warga sekitar yang menjadi sasaran pembuatan sumur dalam harus mengeluarkan biaya tak sedikit agar air bersih bisa dimanfaatkan. Itu belum termasuk biaya perawatan mesin dan instalasi penunjang lainnya. Sebagian mesin-mesin penyedot air berharga mahal di sebagian sumur bor itu rusak dan hanya teronggok.

Golkar Batal Pecat Pengurus

Empat dari tujuh Ketua Pimpinan Kelurahan (PL) Partai Golongan Karya (Golkar) di Kecamatan Banjarsari, Solo yang dipecat akhirnya dibatalkan.

Keputusan tersebut merupakan hasil pertemuan yang difasilitasi pimpinan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Jawa Tengah Sabtu (30/11) malam. “Tadi [Sabtu] malam sudah diputuskan partai. Jadi melalui kompromi, ketua PL yang diberhentikan itu bisa kembali lagi,” ungkap Sekretaris DPD II Partai Golkar Kota Solo, Djaswadi, Minggu (1/12).

Sedangkan dua ketua PL lagi tidak dikembalikan karena mengundurkan diri. Masing-masing adalah ketua PL dari Kelurahan Manahan dan Ketelan. Menurut Djaswadi, alasan kedua ketua PL tersebut mengundurkan diri adalah karena umur dan kesibukan. “Ya karena alasan sudah sepuh untuk [PL] Manahan, dan alasan kesibukan untuk [PL] Ketelan,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya