Jakarta (Solopos.com) – Pemerintah berencana memperluas uji coba pengaturan pemakaian bahan bakar minyak bersubsidi di enam kota yakni Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Jogja, dan Surabaya pada Agustus 2012.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita Legowo saat uji coba penggunaan alat kendali pemakaian BBM bersubsidi di Terminal Bus Senen, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2011) mengatakan, setelah Jakarta, uji coba akan mencakup enam kota tersebut. “Di enam kota itu, tiap kota akan diujicobakan di lima SPBU dan 1.000 unit kendaraan angkutan umum,” ujarnya.
Pada 25 Agustus 2011, pemerintah menguji coba pemakaian alat kendali pendistribusian bahan bakar minyak bersubsidi dengan teknologi berbasis gelombang radio atau radio frequency identification (RFID) di Jakarta. Uji coba dilakukan pada angkutan umum jenis mikrolet jurusan Kampung Melayu-Senen (M01). Dalam uji coba tersebut mikrolet diberikan kuota 50 liter premium bersubsidi. Alat kendali terdiri dari dua bagian yang dipasang di mikrolet dan pembaca (reader) di SPBU.
Pemerintah menargetkan hingga akhir 2011, sebanyak 3.000 unit angkutan kota dan empat SPBU di sepanjang koridor Kampung Melayu-Senen, Jakarta sudah terpasang alat kendali. Menurut Evita, pihaknya akan menenderkan pengadaan 3.000 unit alat kendali dan empat SPBU tersebut.”Nilainya sekitar Rp 3-4 miliar,” ucapnya. Selanjutnya, direncanakan sebanyak 14.000 unit angkutan kota di Jakarta telah memakai alat kendali pada 2012.
RFID hanyalah salah satu dari teknologi yang akan diuji coba pemerintah, selain cashback dan smart card. Namun, sepertinya pemerintah akan memakai RFID. Teknologi RFID sudah secara luas digunakan di dunia seperti Singapura, Amerika, Kanada, Finlandia, dan Meksiko. Bahkan, di Singapura sudah digunakan sejak 30 tahun lalu.
JIBI/SOLOPOS/Ant