SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Terdakwa teroris Aceh, Sofyan Tsauri mengaku senjata yang dibawanya ke pelatihan militer di Aceh semata-mata hanya untuk bisnisnya.

Dari jual beli senjata tersebut, Tsauri mendapatkan untung
Rp 28.100.000.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Apakah menjual dan membeli senjata untuk mendapatkan keuntungan bisa dikategorikan sebagai teroris? Dalam dakwaan jaksa telah disebutkan bahwa terdakwa dapat keuntungan bersih sebesar Rp 28.100.000,” ujar pengacara Tsauri dari TPM, Nurlan, usai sidang di Pengadilan Negeri Depok, Jl Boulevard, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/10).

Nurlan mengatakan, pihaknya tidak menerima dakwaan jaksa karena dinilai tidak tepat, tidak jelas, dan kabur.

Khususnya dakwaan pada pasal 15 jo pasal 9 UU No 15 tahun 2003 tentang Tindak Pidana Teroris, pasal 15 jo pasal 7 UU yang sama, serta pasal 13 huruf a UU yang sama.

“Artinya ini bisnis bukan teror. Kalau terorisme tindak pindana yang membuat suasana resah. Lalu siapa yang resah? Tidak ada suasana teror dalam kasus ini,” ungkapnya.

Menurut Nurlan, kliennya tidak melakukan tindakan teror apapun. Seandainya memang kliennya terlibat tindak pidana terorisme, maka harus dijerat dengan UU darurat No 12 tahun 1951, bukan pasal yang disebutkan dalam dakwaan.

Sementara itu, JPU Totok Bambang mengatakan, pihaknya tetap yakin kalau Tsauri terlibat terorisme. Kalau hanya bisnis senjata, maka tujuan dari bisnis itu harus dipertanyakan.

“Kan buat pelatihan teroris. Untuk itu kami akan siapkan tanggapan eksepsi ini untuk minggu depan,” ungkapnya.

Usai sidang, Tsauri ditanyai wartawan apakah dirinya mengenal Abu Bakar Ba’asyir atau tidak. Tsauri mengaku mengenal Ba’asyir.

“Saya kenal, tapi dia nggak kenal,” ujar Tsauri singkat sambil berlalu meninggalkan pengadilan.

Tsauri diduga terlibat terorisme karena menyalurkan senjata api dan melatih pemuda yang ada di pelatihan militer di Aceh. Tsauri yang juga desertir polisi ini pernah bertugas di Aceh saat konflik Aceh masih terjadi.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya