SOLOPOS.COM - Julian Assange berbicara dalam teleconference dati keduataan Ekuador di London yang ditampikan di forum PBB di New York, Rabu (26/9/2012). (Reuters)

Julian Assange berbicara dalam teleconference dati keduataan Ekuador di London yang ditampikan di forum PBB di New York, Rabu (26/9/2012). (Reuters)

NEW YORK – Pendiri situs WikiLeaks, Julian Assange, mengecam Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, atas sikapnya yang dinilai mendua tetang kebebasan berbicara.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berbicara melalui video internet dari rumah tahanannya di London, Rabu (26/9/2012) waktu setempat, Assange mengecam dukungan Obama terhadap kebebasan di Timur Tengah sementar di sisi lain “menganiaya” organisasinya karena membocorkan kabel diplomatik. Assange, yang bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador sejak Juni untuk menghindari ekstradisi, membuat komentar dalam sebuah acara yang dikemas di sela-sela sidang tahunan Majelis Umum (MU) PBB.

Dalam pernyataannya itu, Assange mengejek pidato Obama sehari sebelumnya di forum MU PBB, Selasa (25/9/2012) waktu setempat, yang berisi pembelaannya terhadap kebebasan berbicara di dunia. Menunjuk pengalamannya sendiri, Assange menyebutnya sebagai bukti Obama telah berbuat lebih banyak untuk mengkriminalisasi kebebasan berbicara daripada presiden AS lainnya.

“Itu [pidato Obama] harusnya menjadi kejutan bagi remaja Mesir yang harus mencuci gas air mata buatan Amerika dari mata mereka [selama pemberontakan Musim Semi Arab], tentang perubahan dukungan AS di Timur Tengah,” tandasnya.

“Sudah waktunya bagi Presiden Obama untuk menepati janji, dan bagi AS, untuk menghentikan penganiayaan terhadap WikiLeaks,” imbuhnya.

Komentar agresif Assange, 41, ditambah pernyataan Menlu Ekuador, Ricardo Patino, serta sekutu-sekutu lainnya dalam acara itu, menunjukkan belum adanya solusi yang bakal dicapai terkait kebuntuan diplomatik yang membelit pria asal Australia itu.

Otoritas Inggris telah mengepung Kedutaan Besar Ekuador dan mengancam untuk menangkap Assange begitu dirinya melangkah keluar dari gedung kedutaan. Inggris dengan tegas menyatakan akan langsung mengekstradisinya ke Swedia untuk menghadapi tuduhan perkosaan dan kekerasan seksual.

Pengacara Assange dan pemerintah Ekuador khawatir penangkapan dan ekstradisi Assange ke Swedia itu hanya alasan untuk kelak mengekstradisinya ke AS.Washingtontelah tegas menyatakan pembocoran kabel diplomatik merupakan kegiatan mata-mata yang melanggar hukum.

Jika Assange diekstradisi ke AS, dikhawatirkan dirinya menghadapi hukuman penjara yang tak manusiawi bahkan hukuman mati.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya