SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Sikap Presiden yang belum membuka nama calon Kapolri ke Sekretariat Gabungan Partai Koalisi dinilai bukan tanpa alasan. SBY sengaja menutup nama calon Tribata-1 itu untuk menutup manuver politik partai koalisi.

“Kalau dibuka di awal, partai anggota koalisi akan mendekati calon dan menjual klaim. Ketika gol, partai akan menagih kepada calon yang jadi itu,” kata pengamat politik Burhanuddin Muhtadi, Selasa (28/9).

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Burhan tak menjelaskan secara rinci apa yang akan ditagih. Namun menurutnya dalam proses politik selalu ada ‘take and give’. “Tak ada makan siang gratis dalam politik,” kata pengamat dari Lembaga Survei Indonesia ini.

Burhan menambahkan tidak dibukanya nama calon Kapolri juga menunjukkan ketidakberesan komunikasi di Setgab. Menurut dia, hal itu wajar mengingat Setgab dibangun atas dasar pragmatisme kekuasaan. “Setgab dari awal memang rentan pecah, sebab tak ada ikatan bersatu kecuali kekuasaan,” kata Burhan.

dtc/try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya