SOLOPOS.COM - Jalur masuk UNS 2023. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Semua siswa jenjang sekolah menengah, termasuk Sekolah Menengah Atas (SMK) bebas memilih program studi yang diinginkan sekalipun itu lintas bidang.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB 2023, Budi Prasetyo, dalam forum Sosialisasi Penerimaan Mahasiswa Baru 2023 di Auditorium kampus UNS, Solo, Selasa (14/2/2023).

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Dia menegaskan siswa dari jenjang sekolah menengah atas dan sekolah kejuruan yang ingin mendaftar perguruan tinggi negeri atau PTN dibebaskan memilih prodi sesuai keinginan.

“Tahun 2023 ini SNBP maupun SNBT, adik-adik dari jurusan IPA, IPS, SMK, MA, dan sebagainya itu boleh memilih program studi apapun di perguruan tinggi tujuan,” kata dia.

Budi juga mendorong sekolah-sekolah untuk memantau dan tidak boleh membatasi siswa memilih prodi. Sekolah hanya perlu memberikan pertimbangan.

“Ekstremnya, anak IPS atau Bahasa itu boleh memilih kedokteran atau teknik sipil. Anak SMK Tata Boga tata Busana boleh memilih pendidikan dokter,” ujar dia.

Di dalam sistem yang baru, asalkan siswa memiliki nilai yang memenuhi syarat maka bisa mendaftar ke prodi dan PTN yang diinginkan. “Ada dasar kenapa semua boleh. asalkan TPS bagus, literasi bagus, penalaran bagus, harapannya itu bisa jadi modal,” ujar dia.

Namun, siswa yang hendak berniat mengambil lintas bidang, diminta berkonsultasi dulu ke pihak sekolah. “Taai tanya ke bapak ibu [orang tau dan guru] apa benar asumsi kementerian kalau pelajaran yang diberikan di SMA itu bisa menjadi modal untuk digunakan di PT tujuan,” ujar dia.

Dia juga menjelaskan perguruan tinggi manapun tidak mengharuskan syarat harus dari bidang yang linier. “Jadi sekali lagi boleh, jangan sampai bapak ibu mengatakan tidak boleh, dan perguruan tinggi tidak ada yang memasyarakatkan, masuk prodi apa syaratnya apa, tidak ada,” jelas dia. 

Hal ini didasarkan visi kementerian terkait skema merdeka belajar. Siswa diberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya sendiri mau ke bidang apa. Meski begitu Budi menegaskan pilihan itu harus didasarkan pada rasa tanggung jawab.

“Tetapi sekali lagi kalau pesan saya [harus bisa] merdeka [yang] bertanggung jawab, zamannya sekarang zaman merdeka, tapi tolong bertanggung jawab. Jangan hanya masuk tapi setelah masuk tidak bisa keluar [lulus], nah itu tidak bertanggung jawab,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya