SOLOPOS.COM - Ilustrasi (republika.co.id)

Ilustrasi (republika.co.id)

SOLO – Siswa SMK mendesak sekolah tetap menyelesaikan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) meskipun jumlah pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) rendah. Pasalnya mereka menilai hal itu merupakan hak siswa yang harus dipenuhi sekolah.

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Salah satu siswa SMK Negeri 5 Solo, Rohmat Andri Triyanto, menjelaskan siswa memiliki hak untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, salah satunya melalui SNMPTN. Sehingga sekolah harus bisa membantu siswanya dalam hal itu. “Sekolah sebisa mungkin harus memfasilitasi siswanya,” jelasnya saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (30/1/2013).

Siswa kelas XII yang berencana melanjutkan studi ke Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu juga menilai sekolah masih belum transparan dalam memberikan informasi mengenai SNMPTN. Dia mengaku hingga saat ini belum mengetahui bagaimana prosedur pendaftaran SNMPTN. “Saya hanya diberitahun pendaftarannya individual secara online, itu saja,” ujarnya.

Hal senada disampaikan siswa kelas XII SMK Bineka Karya Solo, Iman Lestari Tri Paripurna. Dia menilai sekolah harus tetap memfasilitasi siswa baik itu yang akan melanjutkan pendidikan atau melanjutkan pekerjaan. Salah satunya dengan mengisi PDSS, jika tidak maka siswa akan dirugikan. “Kami sekolah juga bayar, masak sekolah tidak memfasilitasi dan memudahkan siswanya,” paparnya.

Sementara itu, Kepala SMK Kristen 2 Solo, Pudjiastito Kristiono, mengakui sekolah merasa kerepotan ketika harus mengisi PDSS karena siswa yang berminat mengikuti SNMPTN di sekolahnya tidak lebih dari lima. Selain itu, pihaknya juga sedang dalam proses pengisian paket aplikasi sekolah (PAS). “Kalau cuma beberapa orang saja yang ikut SNMPTN, sayang tenaganya untuk mengisi semua data siswa,” paparnya saat ditemui wartawan, Rabu.

Meski demikian, Pudji, mengaku pihaknya tetap memfasilitasi siswa yang bakal melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dengan mengarahkan mereka melalui jalur lain selain SNMPTN. “Kamu pantau terus dan mendata mereka yang berminat lanjut kuliah, tapi tidak melalui jalur SNMPTN,” ujarnya.

Lagipula, Pudji menambahkan sebagian besar siswa SMK lebih memilih melanjutkan ke akademi atau kursus yang waktunya lebih singkat. “Mayoritas siswa di sini dari keluarga menengah ke bawah, jadi kesadaran melanjutkan pendidikan rendah,” ujarnya.

Sedangkan Wakil Kepala Kurikulum SMK Negeri 4 Solo, Nurul Hidayati, menjelaskan meskipun jumlah peminat SNMPTN hanya sekitar 15%, tapi pihaknya tetap melakukan pengisian PDSS yang sudah dimulai sejak awal Desember 2012. “Sekarang input data dan nilai siswa sudah siap, jadi siswa yang memilih untuk ikut SNMPTN bisa kami fasilitasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya