SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (2/1/2023). (Antara/Gilang Galiartha)

Solopos.com, JAKARTA – Jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju lagi dalam pemilihan presiden elektabilitasnya akan merosot hingga tinggal 15,5 persen.

Demikian hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Desember 2022.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Menurut SMRC, tingkat elektabilitas Jokowi hanya sekitar 15,5 persen apabila pencalonan dirinya sebagai presiden dapat dilakukan lagi.

Hasil tersebut diperoleh dalam pertanyaan terbuka atau top of mind yang disodorkan kepada responden, “Bila Pemilihan Presiden dilakukan sekarang siapa yang Anda pilih sebagai presiden?”.

“Survei terakhir hanya 15,5 persen,” kata Saiful dalam program bertajuk Peluang Jokowi Kalau Jadi Presiden Lagi, Kamis (5/1/2023).

Ia menyebut dukungan publik pada Jokowi secara konsisten mengalami penurunan berdasarkan serangkaian hasil survei yang telah dilakukan SMRC.

Pada survei pertama yang dilakukan Mei 2021, lanjut dia, ada 27,6 persen publik yang menyatakan dukungan terhadap Jokowi.

Kemudian dukungan publik terhadap Jokowi berdasarkan hasil survei SMRC secara berturut-turut pada September 2021 (19,8 persen), Desember 2021 (19,4 persen), Maret 2022 (20,1 persen), Agustus 2022 (12,5 persen), Oktober 2022 (15,2 persen), November 2022 (13,9 persen), dan Desember 2022 (15,5 persen).

“Tapi sebagai yang sedang menjabat, sudah dua kali jadi presiden, harusnya menurut saya lebih tinggi dari ini,” ujarnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Menurut Saiful, sebagai seorang yang sudah dua kali menjabat sebagai presiden dan memiliki tingkat kepuasan publik di atas 70 persen seharusnya Jokowi bisa unggul mendekati angka 50 persen.

“Terlalu jauh gap antara 74,2 persen yang puas (dengan kinerja Jokowi) dengan yang memilih kembali Pak Jokowi sekitar survei terakhir hanya 15,5 persen,” tuturnya.

Menurut dia, perolehan dukungan tersebut disebabkan karena publik yang menganggap Jokowi tidak akan maju ketiga kalinya dalam Pilpres 2024 serta publik sudah memiliki pikiran pula tentang tokoh-tokoh lain yang berpeluang untuk menjadi presiden berikutnya.

“Sudah ada orang lain yang diharapkan bisa menggantikan Pak Jokowi,” kata Saiful.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya