SOLOPOS.COM - Siswa Program Keahlian Pekerjaan Sosial SMKN 7 Solo mengikuti pembelajaran di kelas, Jumat (26/1/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Sekolah Menengah Kejuruan Negeri atau SMKN 7 Solo menyiapkan sekitar 80 siswa Program Keahlian Pekerjaan Sosial untuk magang kerja ke Jepang.

Dalam penyaluran siswa ke Jepang, SMKN 7 Solo bekerja sama dengan PT Nagomi Kaigo Gakko yang merupakan bagian dari Minori Group. 

Promosi Indeks Bisnis UMKM BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat tapi Prospektif

PT Minori berfokus menyalurkan ke Jepang untuk bekerja atau magang. Lalu PT Nagomi Kaigo Gakko sendiri berfokus dalam pendidikan atau pembinaan magang Caregiver ke Jepang. 

Ketua Kompetensi Keahlian Pekerjaan Sosial SMKN 7 Solo, Ndurrotun Nafiah, mengatakan sejak awal semester para siswa diberikan penawaran untuk mengikuti program persiapan magang di Jepang. Pihaknya juga sudah memberikan pembekalan bahasa melalui mata pelajar Bahasa Jepang. 

Nafiah menjelaskan para siswa yang berangkat ke Jepang akan menjalani magang kerja selama dua sampai tiga tahun. Dia mengatakan kisaran gaji yang diterima sekitar Rp20 juta per bulan. Sedangkan ada kententuan yang berangkat magang harus berusia minimal 18 tahun.

Dia mengatakan saat ini sudah ada satu siswa yang dipastikan akan berangkat ke Jepang. Siswa tersebut merupakan lulusan 2020 dan berangkat pada Maret 2023. Lalu yang sudah mengikuti pendidikan atau pembinaan dari PT Nagomi yakni empat orang yang merupakan lulusan 2021-2022.

Saat ini, dia menjelaskan sudah ada 80 siswa dari kelas XI dan XII yang berminat magang ke Jepang. Sebanyak 80 siswa itu disiapkan untuk mengikuti tes masuk agar bisa mengikuti pendidikan atau pembinaan dari PT Nagomi sebagai penyalur ke Jepang.

Kepala SMKN 7 Solo, Wardoyo, mengatakan pihaknya sudah memberikan sosialisasi kepada orang tua terkait program magang kerja ke Jepang. Dia mengatakan program tersebut disediakan untuk mengangkat ekonomi keluarga

“Jadi memang sebenarnya kita desain agar nanti setelah lulus itu siswa [yang berminat] bisa bekerja di Jepang, untuk meningkatkan ekonomi keluarga dan mengangkat harkat dan martabat keluarganya,” kata dia ketika ditemu Solopos.com, Jumat (26/1/2024).

Dia mengatakan berdasarkan data yang dia terima, permintaan kebutuhan pekerja caregiver di Negeri Sakura itu masih sangat kurang. Maka menurutnya, peluang untuk para siswa magang di Jepang terbuka lebar.

“Memang kebutuhan untuk caregiver itu sangat kurang, informasi yang kami terima tahun 2022 itu ada 50.000 tenaga caregiver yang dibutuhkan,” kata dia.

Terpisah, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyiapkan bantuan dana bagi siswa SMK untuk melakukan persiapan magang di luar negeri.

Ketua Tim Kerja Penjaminan Mutu Peserta Didik dan Tata Kelola Direktorat SMK, Eru Achmad Sutaman mengatakan program magang luar negeri terbuka untuk seluruh siswa SMK di Indonesia yang berjumlah 3.200 siswa dengan besaran anggaran Rp15 juta untuk satu siswa.

Dia menjelaskan peruntukan penggunaan dana tersebut untuk melakukan tahap asesmen peminatan, pembelajaran intensif bahasa asing, sertifikasi bahasa asing, sampai penguatan pembelajaran kejuruan dan kebudayaan negara yang dituju.

Bantuan tersebut akan disalurkan melalui sekolah dengan kriteria pihak sekolah harus memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

“Nantinya SMK yang sudah melakukan program magang luar negeri akan dioperasikan, dan SMK yang memiliki mata pelajaran Bahasa Asing Non-Bahasa Inggris yang relevan serta terdapat di dapodik juga akan diprioritaskan,” kata dia dalam siaran langsung di kanal YouTube Direktorat SMK-Kemdikbud, Kamis (25/1/2024).

Sedangkan syarat untuk peserta didik yang bisa mengikuti program magang adalah siswa aktif yang memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Dia menjelaskan siswa XII dan XIII menjadi prioritas.

Eru menjelaskan program magang luar negeri merupakan bagian dari sistem pelatihan kerja. Dia menjelaskan program magang diselenggarakan di dalam dan luar negeri oleh Lembaga Pelatihan Kerja, Perusahaan atau Instansi Pemerintah, dan Lembaga Pendidikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya