SOLOPOS.COM - SMK Negeri Jateng di Jl. Brotojoyo No.1 Kota Semarang. (Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Solopos.com, SOlO—Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah SMK Negeri Jateng yang diperuntukkan untuk siswa tidak mampu atau berasal dari keluarga miskin. Hal ini bertujuan menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah.

“Saya lagi mencoba mengawinkan semuanya, industri ketemu, akademisi juga ketemu. Kalau ini ketemu kemudian kita dorong. Saya ingin paketkan dengan peningkatan kapasitas [pendidikan] agar kemudian mereka [siswa tidak mampu] juga bisa menyelesaikan kemiskinan,” kata Ganjar dalam acara Revitalisasi 7 SMK di Auditorium SMKN 8 Solo, Rabu (1/3/2023).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Setidaknya ada tiga daerah yang terdapat sekolah gratis SMK Negeri Jateng di antaranya Kota Semarang, Kabupaten Pati, dan Kabupaten Purbalingga. Ganjar mengatakan SMK Negeri Jateng berawal dari fakta di lapangan ada beberapa orang tua yang belum bisa menyekolahkan anaknya.

“Bahkan mengakses sekolah tidak bisa. Kami punya SMK boarding school gratis. Kasih semuanya, negara membiayai,” kata dia,

Dia mengklaim sejauh ini sudah ada beberapa siswa yang berhasil bekerja di luar negeri seperti di Korea Selatan dan Jepang. Berdasar keberhasilan tersebut, pihaknya akan menambah 15 sekolah SMK yang juga gratis. “Tapi ini semi, tidak boarding. Tetap yang miskin kita biayai semuanya,” ujar dia.

Menurut dia, jika program pendidikan vokasi atau SMK gratis ini terus didorong, maka akses pendidikan untuk kalangan tidak mampu akan lebih gampang. Harapannya setelah siswa itu lulus dari sekolah kejuruan bisa membantu keluarga dari sisi ekonomi. Bisa jadi tulang punggung keluarga.

“Nah kalau bisa jemput bola, rasa-rasanya [pengentasan kemiskinan] akan cepat kami lakukan,” tambah dia.

Gajar mengatakan Pemprov Jateng terus mempercepat replikasi model pendidikan gratis seperti itu. Dia bahkan mengatakan sudah banyak dari kalangan pengusaha turut mendukung program tersebut. 

“Ternyata dari pengusaha lain telepon saya, ‘mas aku ikut [investasi].’ Apalagi ada misi untuk pengentasan kemiskinan lewat pendidikan. Jadi jangan kasih kami uang, [tapi] kasih kami barang atau fasilitas yang bisa mendukung anak-anak ini bisa bekerja [setelah lulus],” kata dia. 

Terkait pembiayaan operasional sekolah SMK gratis tersebut, Ganjar mengatakan saat ini menggunakan alokasi APBD provinsi. “Nanti selebihnya kita minta bantuan perawatan yang kurang. Termasuk koneksi dengan industri bagaimana mereka nanti agar bisa magang. Sampai kurikulum apa yang dibutuhkan, itulah nanti perkembangan yang ingin kita lakukan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya