SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pendiri YSP Danie H Soe'oed menyerahkan penghargaan

Pendiri YSP Danie H Soe’oed menyerahkan penghargaan

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

SOLO — SMKIT Smart Informatika Solo yang bernaung di bawah Yayasan Solo Peduli (YSP) menjadi model SMK gratis. Rencananya akan didirikan SMK gratis lainnya di daerah Soloraya dengan mengadopsi sistem SMKIT Smart Informatika.

Direktur YSP, Supomo, mngungkapkan biaya sekolah siswa SMKIT Smart Informatika ditanggung sepenuhnya dari dana masyarakat yang dihimpun YSP.

Dari tahun ke tahun animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMKIT Smart Informatika, semakin meningkat. Padahal kuota yang dimiliki sangat terbatas. Oleh karena itu, muncul pemikiran untuk mendirikan SMK sejenis di daerah lainnya.

“Salah satu Pemda yang menyatakan kesediaannya bekerja sama dengan YSP untuk mendirikan SMK gratis, Pemda Wonogiri,” jelasnya saat ditemui wartawan di sela-sela Pelepasan Siswa SMKIT Smart Informatika Angkatan ke-1 di The Sunan Hotel, Solo, Sabtu (2/6).

Selain kuota yang terbatas, ungkapnya, latar belakang pendirian SMK gratis di daerah lainnya karena saat ini semakin susah mendirikan SMK di Kota Solo. Pasalnya lahan yang dibutuhkan untuk mendirikan SMK minimal 2.000 meter2 dan kini harga tanah di Solo semakin mahal.

“Targetnya tahun depan pendirian SMK gratis di daerah lainnya sudah dimulai. Saat ini YSP sedang menyiapkan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi,” ungkapnya.

Humas SMKIT Smart Informatika, Muhamad Anwari, mengungkapkan jika pada awal berdiri, tahun 2009, jumlah pendaftar hanya 90-an orang. Tahun berikutnya meningkat menjadi 200 dan tahun ketiga sebanyak 393 siswa, tahun ini jumlah pendaftar mencapai 465 siswa. “Jumlah pendaftar meningkat signifikan,” ujarnya.

Padahal kuota tahun ini, terangnya, hanya 60 siswa untuk Jurusan Teknik Komputer Jaringan.

Terkait lulusan pertama SMKIT Smart Informatika yang berjumlah 44 orang, Anwar mengungkapkan sekitar 30% sudah terserap dunia kerja, lebih dari 20% sedang mengikuti seleksi guna mendapatkan pekerjaan dan sisanya berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Dari mereka yang melanjutkan, 10 siswa direkomendasikan mendapatkan beasiswa Bidikmisi. “Ada juga dua siswa yang mendapatkan beasiswa melanjutkan ke pendidikan tinggi dari Dompet Dhuafa Republika,” jelasnya. Eni Widiastuti/ JIBI/SOLOPOS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya