SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO-Terkadang orangtua berpikir bahwa agar anaknya bisa diterima di sekolah favorit perlu mencantumkan jumlah sumbangan yang nilainya cukup besar. Namun sebenarnya, besaran sumbangan tidak berpengaruh terhadap keputusan diterima atau tidaknya seorang siswa, di SMA negeri berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI).

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Ketua Program RSBI SMAN 1 Solo, Harminingsih, mengungkapkan penentuan diterima tidaknya seorang siswa, murni berdasarkan hasil tes. Pengumuman siswa yang diterima juga digelar sebelum penentuan besarnya sumbangan yang harus dibayar siswa.

“Rabu (13/6) baru diadakan rapat pleno untuk menentukan besarnya sumbangan setiap siswa,” ungkapnya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Senin (11/6/2012).

Pengumuman siswa yang diterima di SMA negeri berstatus RSBI digelar Senin (11/6). Jumlah siswa yang diterima sebanyak 744 orang.

Saat rapat pleno, terangnya, kepala sekolah akan memaparkan program sekolah selama satu tahun. Lalu komite sekolah yang meminta kesediaan orangtua siswa untuk menyumbang. Disdikpora Solo menghendaki sistem subsidi silang. Setiap orangtua diharapkan memberikan sumbangan sesuai kemampuan. “Kalau memang hanya mampu menyumbang sedikit, ya tidak apa-apa. Hal itu tidak mempengaruhi pelayanan selanjutnya,” terangnya.

Tahun ini, terangnya, SMAN 1 menerima 48 siswa Program Akselerasi dan 320 siswa Program RSBI. Rinciannya untuk siswa Program RSBI, sembilan siswa dari jalur prestasi, 14 siswa dari jalur PSB keluarga miskin (Gakin) dan 297 siswa melalui jalur tes. Jumlah pendaftar keseluruhan sebanyak 937 siswa.

“Untuk Gakin, semua yang mendaftar bisa diterima karena nilai Ujian Nasional mereka memenuhi syarat, minimal 7,5. Bahkan rata-rata nilainya 8 ke atas,” ungkapnya.

Harminingsih menjamin validitas data sebagai penentu diterima atau tidaknya seorang siswa. Jika ada orangtua ingin mengetahui nilai anaknya karena mungkin tidak diterima, dipersilakan bertanya ke Disdikpora.

Sementara di SMAN 3 Solo yang juga berstatus RSBI, jumlah siswa Program RSBI yang diterima sebanyak 320 siswa. Berdasarkan daftar pengumuman siswa baru yang ditandatangani Kepala SMAN 3 Solo, Makmur Sugeng, dua siswa diterima melalui jalur prestasi, 15 siswa melalui jalur  PPDB Gakin dan 303 siswa diterima melalui jalur tes.

Salah seorang lulusan SMPN 1 Karanganyar yang diterima di Program Akselerasi SMAN 3 Solo, Grafika Perdana, mengungkapkan setelah dinyatakan diterima orangtuanya diharuskan membayar sumbangan sesuai kemampuan. Ia dan orangtuanya memutuskan untuk menyumbang Rp5 juta. Jumlah siswa Program Akselerasi SMAN 3 yang diterima tahun ini sebanyak 56 siswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya