SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sleman--Pemerintah Kabupaten Sleman, DIY siap menghadapi kemungkinan terburuk dari peningkatan aktivitas Gunung Merapi yang statusnya telah meningkat menjadi siaga.

“Saat ini kami juga terus melakukan persiapan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi,” kata Wakil Bupati Sleman Yuni Satia Rahayu, saat memantau Kawasan Rawan Bencana (KRB) III di Desa Kepuharjo, Cangkringan, Jumat (22/10).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Sleman, Taufik Wahyudi, mengatakan telah melakukan berbagai sosialisasi penanggulangan bencana Gunung Merapi ini.

“Sejak aktivitas Gunung Merapi meningkat kami telah melakukan sosialisasi penanggulangan bencana khususnya di KRB III merapi,” imbuhnya.

Ia menuturkan, 4.000 ribu warga Sleman di tiga kecamatan masuk KRB III Gunung Merapi.

“Saat ini sekurangnya telah siap delapan barak yang dibangun khusus untuk keperluan pengungsian. Selain itu juga telah siap dipergunakan sekitar 12 lokasi pengungsian lainnya, yang berupa balai desa atau gedung-gedung sekolah yang akan dialihfungsikan,” jelasnya.

Taufik menyampaikan memang saat ini tempat-tempat tersebut masih kekurangan fasilitas dapur umum, sumber air bersih dan fasilitas MCK.

“Dalam waktu dekat ini kami akan segera melengkapinya,” tambahnya.

Ia mengemukakan mulai hari ini peralatan-peralatan dapur umum sudah dikirimkan ke lokasi-lokasi tersebut.

“Kami juga sudah menyediakan 45 ribu masker khusus antidebu, yang akan dibagikan ke masyarakat begitu aktivitas Merapi meningkat lagi,” lanjut dia.

ant/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya