SKANDAL KERATON SOLO : Dugaan Pelecehan Seks PB XIII, KPAI dan LPSK Turun Tangan

Solopos.com, SUKOHARJO – Kasus pencabulan yang menimpa remaja berinisial At, 14, mulai mendapatkan perhatian serius dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). KPAI akan menemui aparat di Polres Sukoharjo untuk meminta keterangan kepada aparat, Kamis (20/8/2014) besok.

Selain itu, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) juga akan berkoordinasi dengan Polres Sukoharjo terkait persiapan langkah-langkah pengamanan para korban dan saksi.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Demikian disampaikan pengacara korban, Asri Purwanti saat dihubungi di sela-sela aktivitasnya menerima tamu dari LPSK di Hotel Surakarta Heritage, Rabu (20/8/2014).

“Tak hanya saksi dan korban. Saya sebagai kuasa hukum korban juga mendapatkan perlindungan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, kata Asri, tim dari LPSK juga menemui korban tindakan asusila yang diduga melibatkan Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Paku Buwono (PB) XIII itu.

Menurutnya, kasus tersebut sudah mendapatkan perhatian serius dari pemerintah di tingkat pusat. Hal itu terlihat dari sikap proaktif KPAI yang akan turun tangan langsung ke Sukoharjo untuk memberikan pengawalan kasus.

Selain mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat, kata Asri, kasus pencabulan yang ia tangani juga mendapatkan sorotan dari End Child Prostitution, Child Pornography and Trafficking of Children for Sexual Purposes (ECPAT), sebuah organisasi yang konsentrasi pada pengangana kasus anak-anak.

Menurut Asri, pihaknya menggandeng sejumlah lembaga dan institusi nasional dalam penanganan kasus tersebut untuk memberikan pembelajaran bersama bahwa kasus kekerasan dan seksual anak-anak adalah perkara yang tak main-main.