SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan vokasi. (Dok. Solopos/Burhan Aris Nugraha)

Solopos.com, SOLO—Siswa SMK lulusan pandemi Covid-19 atau angkatan 2020-2021 masih menjadi masalah hingga kini, lantaran pembelajaran selama pandemi terkendala karena tidak bisa praktik secara langsung. Ini berdampak pada kemampuan dan mental siswa dalam menghadapi dunia kerja.

Hal ini disinggung Ketua Dewan Pendidikan Kota Solo atau DPKS, Joko Riyanto, yang mengatakan pandemi mengharuskan siswa belajar daring dan membuat praktik menjadi terkendala. 

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

“Dua tahun pandemi, anak didik kita yang seharusnya sudah mendapatkan praktik langsung, malah tidak bisa praktik, sehingga tidak maksimal. Sehingga lulusan tidak sesuai harapan,” Joko Riyanto dalam forum yang diadakan DPKS di Loji Gandrung, Sabtu (25/2/2023).

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Suratno, mengkonfirmasi kegiatan pembelajaran di sekolah kejuruan atau vokasi memang mengalami kendala. Siswa tidak bisa memaksimalkan fasilitas praktik di sekolah.

“Problem kami saat pandemi. SMK yang paling kelimpungan. Pelajaran praktik kok daring. Maka [waktu itu] kami berupaya tetep memasukan anak-anak SMK  dengan mematuhi protokol kesehatan,” kata dia.

Kendala tersebut membuat lulusan SMK tidak terserap industri. Apalagi ketika pandemi memang dunia industri mengalami stagnasi bahkan penurunan profit. Akibatnya pemutusan hubungan kerja tidak terhindarkan.

“Mungkin keterserapan di industri pada masa pandemi itu juga tidak maksimal, apalagi industri pada saat pademi juga banyak mengurangi tenaga kerja, kami maklum karena ini situasi,” ujar dia.

Berkaca pada pengalaman tersebut, dia mendorong sekolah vokasi tidak hanya berfokus menyiapkan peserta didiknya menjadi karyawan, namun juga dibekali dengan kemampuan berwirausaha. 

“Saya berharap kita juga mendorong untuk anak-anak itu muncul jadi pengusaha. Kami di pendidikan vokasi itu juga memberikan intrapreneur yang mendorong anak-anak ini berwirausaha, tidak hanya bergantung dari formasi pekerjaan, tapi memberanikan diri untuk lapangan kerja,” kata dia.

Namun, Suratno tidak menutup kemungkinan jika siswa dari sekolah vokasi seperti SMK memiliki niat untuk lanjut kuliah, ini juga bisa menjadi solusi sementara bagi siswa yang kegiatan praktiknya terkendala pandemi. 

“Anak-anak kami tidak semuanya ingin bekerja, karena juga banyak di antara orang tua meski memasukan anaknya ke pendidikan vokasi, tapi tetap memasukan anak ke perguruan tinggi,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya