SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Sistem radar di Bandara Soekarno-Hatta sering mati, akibatnya lalu lintas penerbangan di bandara internasional tersebut terganggu. Hal ini disebabkan oleh peralatan radar yang sudah tua.

“Itu sistem radarnya sudah lama sekali, sudah tua. Teknologinya juga sudah ketinggalan zaman itu, sudah kadaluwarsa,” kata pengamat penerbangan Alvin Lie, Minggu (29/8).

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Alvin menjelaskan, selain sudah tua, teknologi radar yang ada di Bandara Soekarno-Hatta hanya bisa melihat lalu lintas dan letak pesawat tapi tidak bisa melihat kondisi cuaca.

“Jadi kalau pesawat diarahkan ke satu wilayah, itu radar di bandara tidak lihat apakah ada awan atau bagaimana cuacanya. Jadi kita tahu cuacanya dari pilot. Sudah tidak match antara radar di pesawat dan di bandara,” jelas mantan anggota DPR RI ini.

Menurutnya, radar itu harusnya sudah diganti sejak 10 tahun yang lalu. “Harusnya diperhatikan oleh pemerintah. Ini menyangkut keselamatan,” imbuh penghobi olahraga dirgantara ini.

Hari ini, Minggu (29/8) pukul 09.00-09.40 WIB, sistem radar Bandara Soekarno-Hatta mati total, sehingga beberapa pesawat harus putar-putar di udara lebih lama untuk menunggu giliran mendarat.

Ketua Indonesian Air Traffic Controllers Association (IATCA), Imam Waski, mengakui sistem radar di Cengkareng sudah tua, berusia lebih 15 tahun. “Sebab hal ini menyangkut keselamatan dan kenyamanan para penumpang. Harus diperhatikan secara serius,” kata Imam.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya