SOLOPOS.COM - Pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara yang jadi sasaran pertama pajak karbon. (Antaranews.com)

Solopos.com, JAKARTA—Pemerintah berencana akan menutup pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Analis melihat perusahaan batu bara dapat melakukan diversifikasi untuk menghadapi tantangan ini.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger M.M. mengatakan penutupan PLTU memang telah digadang sebelumnya dalam rangka memenuhi target penurunan emisi karbon. “Dengan langkah penutupan ini tentu saja menjadi tantangan untuk emiten emiten batu bara. Emiten batubara saat ini dituntut untuk melakukan diversifikasi usaha non batu bara,” kata Roger kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kamis (10/11/2022).

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Roger melihat diversifikasi dari bisnis batu bara telah dilakukan oleh beberapa emiten seperti PT Indika Energy Tbk. (INDY), dan PT TBS Energy Utama Tbk. (TOBA) yang merambah kendaraan listrik. Selain kendaraan listrik, lanjut dia, emiten batu bara seperti PT Mitrabara Adiperdana Tbk. (MBAP) dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mendiversifikasi bisnisnya ke energi baru terbarukan (EBT).

Baca Juga Daftar Negara Undangan di KTT G20 Bali

Lebih lanjut, Roger melihat terdapat katalis positif pada saham batu bara dengan kinerja hingga kuartal III/2022 yang rata-rata di atas ekspektasi. Sementara itu, lanjutnya, katalis negatif datang dari tren penurunan harga batubara yang terlihat signifikan memasuki kuartal IV/2022 Adapun Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan dua saham emiten batu bara, yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA).

Mirae Asset Sekuritas memberikan target price (TP) atau target harga Rp4.500 per saham pada saham ADRO, dan Rp5.000 per saham pada saham PTBA. Dia menyebut, Mirae Sekuritas memiliki saham ADRO sebagai rekomendasi karena mulai mendiversifikasi ke bisnis non batu bara. Sementara itu, PTBA dipilih karena kinerjanya yang di atas ekspektasi.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul PLTU Batu Bara Disetop Luhut, Saham Mana yang Masih Cuan?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya