SOLOPOS.COM - Ilustrasi penganiayaan (JIBI/Solopos/Istimewa)

Polisi masih memburu satu orang yang diduga terlibat penganiayaan simpatisan PDIP di Jakarta Barat.

Solopos.com, JAKARTA — Polisi masih memburu satu pelaku kasus pengeroyokan terhadap Widodo, seorang simpatisan PDIP. Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol R.P. Argo Yuwono, terduga pelaku yang diburu tersebut bernama Fahmi.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Sementara itu, satu orang lainnya bernama Irfan telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. “Jadi, saat ini sudah satu pelaku itu yang sudah kita lakukan penahanan dan masih ada DPO juga atas nama Pak Fahmi. Masih kita cari dan untuk yang lainnya nanti kita masih menunggu fakta-fakta hukum yang ada di lapangan,” sebut Argo, Senin (9/1/2017).

Terkait kasus ini, menurut Argo, para tersangka dikenakan pasal 351 dan 170 KUHP terkait pengeroyokan. Polisi telah memeriksa sekitar sembilan orang saksi.

Argo menambahkan salah satu terduga pelaku pengeroyokan, yakni Irfan, merupakan anggota LPI (Laskar Pembela Islam). Namun, dia belum mengetahui terkait pelaku lain.

“Jadi untuk pelaku ini adalah LPI, salah satunya yang tersangka Pak Irfan ini LPI. Kemudian nanti kita juga akan melihat untuk tersangka yang lain apakah ada kaitannya atau tidak di situ,” katanya.

Sebelumnya, Widodo mendatangi Polsek Tanjung Duren untuk melaporkan terkait tindak penganiayaan yang dia alami pada 6 Desember lalu. Kejadian pengeroyokan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB di Jl. Jelambar Utama 3, Jakarta Barat.

Menurut Kapolsek Tanjung Duren Kompol Zaky Nasution, Widodo mengaku dikeroyok oleh sekitar 10 orang yang tiba-tiba mendatanginya saat sedang berada di sebuah warung roti bakar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya