SOLO-Walau belum ada kejelasan soal proyek Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (Inafis), Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo berpendapat bahwa pembuatan kartu sidik jari ini penting untuk membantu Polri dalam menindak kejahatan.
Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar
Jika program kartu Inafis jadi berjalan, Didiek berencana untuk mengadakan layanan tersebut serentak di kabupaten dan kota di Jawa Tengah. “Tapi belum tau kapan. Secepatnyalah. Kita upayakan serentak tapi tergantung peralatan dan fasilitas yang ada, lihat nanti saja,” ujarnya saat ditemui disela-sela acara gerak jalan Solo Sehat, Minggu (29/4/2012), di Markas Korem 074/ Warastratama, Solo.
Sependapat, Kapolresta Solo Kombes Pol Asjima’in mengatakan pembuatan kartu sidik jari ini merupakan inovasi identifikasi personal yang modern. “Fungsinya sangat membantu. Kalau semua orang teridentifikasi sidik jarinya akan semakin mudah. Contoh, kehilangan anak, Polri bisa secara lebih mudah mencari,” jelasnya pada kesempatan yang sama.
Di Jakarta, proyek Inafis dihentikan sementara pada Kamis (26/4) lalu, karena pro kontra masalah aturan pembiayaan yang mengharuskan warga membayar Rp35.000. Belum ada kepastian apakah pembuatan kartu ini nantinya akan digratiskan atau malah dihentikan total.