SOLOPOS.COM - Sejumlah saksi dari pihak pemohon pasangan capres dan cawapres nomor urut satu mengucapkan sumpah di hadapan Majelis Hakim Konstitusi sebelum memberikan kesaksian pada sidang lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres Tahun 2014 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (8/8). Agenda sidang lanjutan tersebut mendengarkan jawaban termohon (KPU), pihak terkait (pasangan capres dan cawapres nomor urut dua) dan Bawaslu atas pokok permohonan pemohon (pasangan capres dan cawapres nomor urut satu). (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Solopos.com, SOLO – Politikus Partai Golkar, sekaligus pendukung Jokowi-JK, Indra J Piliang menyindir saksi-saksi yang dihadirkan Tim Kuasa Hukum Prabowo-Hatta dalam sidang MK, Jumat (8/8/2014). Indra menyebutnya sebagai srimulat-srimulat dan jadi hiburan tak disangka-sangka oleh hakim.

Kejadian menggelitik hadir di sidang perkara perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang digelar Mahkamah Konstitusi (MK). Sejumlah saksi yang dihadirkan pasangan Prabowo-Hatta menarik perhatian hakim.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Diantaranya saksi dari Kecamatan Koja, Jakarta Utara, bernama Selamet yang sempat membuat hakim geleng kepala. Kesaksiannya juga kerap mengundang tawa para hadirin di ruang sidang pada Jumat, 8 Agustus 2014.
Saksi ini bercerita bahwa dirinya secara tak sengaja mendapati pembukaan kotak suara di TPS lainnya oleh KPU. Hakim, Patrialis Akbar terlihat bingung mendengar cerita soal “tak sengaja” itu. “Perjalanan Anda mujur sekali,” kata Patrialis berseloroh.

Mendapat komentar hakim itu, saksi ini menimpali, “Selamet, Pak. Itu nama saya.” Para hadirin di ruang sidang pun tertawa.

Saksi Prabowo-Hatta di Demak juga punya kisah menarik. Ahmad Gufron, menggunakan bahasa Jawa. Anggota majelis hakim Ahmad Fadlil mengingatkan agar saksi menggunakan Bahasa Indonesia yang baik selama memberikan keterangan.

“Jadi anda keberatan rekapitulasi di tingkat desa dilakukan lebih cepat dari tanggal 10 Juli ke tanggal 9 Juli,” tanya Fadlil.

Gufron yang merupakan warga asli Jawa Tengah itu menjawab pertanyaan Fadlil dengan menggunakan bahasa Jawa.

Enggih [iya],” jawab Gufron. Jawaban Gufron secara spontan membuat para peserta sidang tertawa. Gufron pun tampak bingung melihat reaksi peserta tersebut.

Fadlil kembali mengingatkan agar Gufron menggunakan istilah Bahasa Indonesia yang baik. “Ini Jakarta om, tidak seperti Demak. Tolong gunakan Bahasa Indonesia yang baik,” ujar Fadlil.

Walaupun sudah diperingati hakim, Gufron lagi-lagi Gufron menjawab dengan menggunakan bahasa Jawa. “Enggih,” kata Gufron. Hadirin pun kembali terkekeh.

Indra J. Piliang melalui akun twitternya, @IndraJPilliang, Sabtu (9/8/2014) pagi, mengatakan srimulat-srimulat dihadirkan dalam sidang MK.

“Srimulat-srimulat itu bermunculan di panggung saksi. Hiburan tak disangka-sangka oleh hakim-hakim MK,” kicau politikus muda Golkar yang merapat di kubu Jokowi-JK, Indra Piliang, Sabtu (9/8/2014) pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya