News
Kamis, 7 Desember 2023 - 18:39 WIB

Setop Kekerasan Seksual di Kampus! Mahasiswa Kudu Berani Lapor

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak korban kekerasan. (Freepik.com).

Solopos.com, SOLO — Kekerasan seksual di lingkungan kampus menjadi hal memprihatinkan yang mencoreng nama baik institusi pendidikan. Oleh sebab itu, hal ini harus menjadi perhatian dan diberantas bersama oleh semua pihak, terutama mahasiswa.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong baik para warga di lingkungan kampus maupun masyarakat umum untuk berani melapor apabila mengetahui dan mengalami kasus kekerasan seksual.

Advertisement

“Kami mengajak warga kampus dan masyarakat untuk segera melapor jika mengalami atau mengetahui kasus kekerasan seksual,” kata Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Nizam dalam keterangan di Jakarta, Kamis (7/12/2023), sebagaimana dilansir Antara.

Nizam menekankan seluruh warga kampus harus terlibat dalam membangun kesadaran dan kepedulian untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungan kampus agar dapat segera diatasi.

Kesadaran itu harus dimiliki tidak hanya oleh rektor, wakil rektor, Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) melainkan juga mahasiswa dan seluruh yang ada di lingkungan kampus.

Advertisement

Sejalan dengan pandangan Nizam, Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemendikbudristek Franka Makarim mengatakan penanggulangan kekerasan seksual di lingkungan kampus bukan tanggung jawab semata dari satgas PPKS Kemendikbudristek.

Franka pun mengajak orang tua, pendidik, dan pendamping dari masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual di kampus.

Menurut Franka, keluarga berperan penting dalam mengedepankan edukasi mengenai kekerasan seksual kepada seluruh anggota keluarga sebagai kunci membentuk kesadaran dan pemahaman yang membantu mencegah terjadinya kasus kekerasan.

Advertisement

“Sebagai orang tua, pendidik, dan pendamping dari masyarakat kita harus berpartisipasi aktif dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi,” ujar Franka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif