SOLOPOS.COM - Tiga penyidik KPK Novel Baswedan (kedua kanan), Ambarita Damanik (ketiga kanan), M Irwan Santoso (kedua kiri) saat dikonfrontasi dengan anggota Komisi II DPR 2009-2014 Fraksi Partai Hanura Miryam S Haryani dalam sidang kasus korupsi e-KTP, Kamis (30/3/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Sigid Kurniawan)

KPK meminta pengamanan ekstra mengingat setelah Novel Baswedan disiram air keras.

Solopos.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta adanya penjagaan ekstra pasca-peristiwa penyiraman air keras terhadap salah satu penyidik seniornya, Novel Baswedan. Polri sendiri juga telah memerintahkan Kapolda Metro Jaya untuk mengungkap kasus ini.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M. Syarif mengaku belum mengetahui motif di balik aksi penyiraman tersebut. Namun, tindakan Polri yang langsung sigap melakukan olah tempat kejadian perkara diapresiasi. “Setelah ini akan ada penjagaan ekstra untuk penyidik dan Jaksa Penuntut Umum di KPK,” kata Laode di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (11/4/2017).

Pihaknya mengaku telah meminta Polda untuk melakukan evaluasi. Menurutnya perlu ada mitigasi yang dilakukan terkait pengawalan semua penyidik KPK.

Selama ini penjagaan dilakukan hanya saat penyidik melaksanakan tugas. Kejadian penyiraman yang dilakukan seusai Novel salat subuh luput dari penjagaan.

Ketika ditanya mengenai dugaan keterkaitan dengan perkara yang sedang ditangani Novel, Laode mengaku belum mengetahui lebih lanjut. Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang menangani kasus-kasus besar, termasuk korupsi e-KTP. Ia sebelumnya juga pernah mengalami kecelakaan di Nusa Tenggara Barat saat menyidik kasus tersebut. Selain itu, Novel juga pernah mengalami kriminalisasi saat menyidik kasus simulator SIM di KPK.

Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin menegaskan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. M Iriawan telah diperintahkan sejak pagi ini untuk mendatangi tempat kejadian perkara dan menginvestigasi secepatnya. “Semua sudah diamankan, pak Kapolda yang nanti investigasi,” kata Syafruddin di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa.

Novel disiram air keras usai menunaikan salat subuh hari ini. Pelaku diduga menggunakan cangkir melamin dan mengendarai sepeda motor saat melancarkan aksinya. Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang menangani kasus korupsi e-KTP. Ia sebelumnya juga pernah mengalami kecelakaan di Nusa Tenggara Barat saat menyidik kasus tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya