SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

OLAH TKP-- Tim dari Polresta Solo mengikuti lomba olah tempat kejadian perkara (TKP) di Kantor Satlantas, Jl Slamet Riyadi, Solo, Selasa (15/11). Lomba yang diikuti tujuh tim itu bertujuan meningkatkan profesionalisme anggota kepolisian untuk mempercepat perubahan mind set dan culture set Polri. (FOTO: Espos/Agoes Rudianto)

Puluhan anggota Polresta Solo bergegas menuju salah satu ruang Satlantas Polresta Solo, Selasa (15/11/2011). Dengan segala peralatan olah tempat kejadian perkara (TKP) yang tersedia, mereka mengikuti aba-aba dari Kapolresta Solo, Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo.

Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI

Beberapa mobil dari Laboratorium Forensik, Tim Identifikasi Polresta Solo, mobil Dokpol juga bersiaga di lokasi tersebut. Di lokasi yang dijadikan lomba olah TKP, terlihat garis polisi mengitari peragaan lokasi kejadian.

Siang itu, peserta lomba dari jajaran Polresta Solo mendapat jatah untuk melakukan olah TKP atas temuan mayat seorang perempuan yang berada di sebuah kos. Laporan penemuan mayat berdasarkan informasi masyarakat. Setelah mendapat laporan tersebut, tim olah TKP yang merupakan peserta lomba melakukan tugas dengan berpencar. Masing-masing satuan melaksanakan tugasnya. Tim olah TKP dari Polresta Solo terdiri dari 43 orang yang terbagi dalam satuan Reskrim, Satlantas, intel, Satnarkoba, satuan obvit, satuan Binmas, provos, samapta dan SPK.

“Saya perintahkan, masing-masing satuan bisa membantu dalam melaksanakan tugas ini,” tegas Listyo saat memandu anggotanya, di lapangan parkir Satlantas Polresta, Solo, Selasa.

Listyo mengarahkan dalam menjalankan olah TKP, tugas pertama yakni memotret atau mendokumentasikan lokasi, penggambaran lokasi kejadian, pengumpulan barang bukti (BB) dan membuat berita acara. Listyo juga menyarankan anggotanya untuk mengenakan pakaian khusus olah TKP dan penutup muka dan rambut.

“Jangan sampai ada sehelai rambut dari tim olah TKP yang terjatuh di lokasi kejadian. Hal itu bisa mempersulit tim dalam mengumpulkan barang bukti,” terang Listyo.

Lomba olah TKP tersebut diikuti oleh jajaran Polres se-Soloraya. Masing-masing Polres menerjunkan puluhan anggota dari berbagai satuan untuk mengikuti lomba tersebut. Dalam setiap peragaan olah TKP, panitia menyediakan waktu kurang lebih 1 jam 30 menit. Yang unik dari lomba tersebut, setiap peserta lomba tidak mengetahui TKP yang ditunjuk oleh panitia.

“Hal ini dilakukan agar setiap anggota atau peserta lomba selalu siap siaga jika terjadi TKP mendadak dari beragam kejadian. Peserta lomba juga harus menguasai seluruh teknik penangananan mulai dari kejadian kebakaran, penemuan mayat, kecelakaan, teror bom dan berbagai tindak kejahatan lainnya,” papar Kasubag Humas Polresta Solo, AKP Sis Raniwati saat ditemui Solopos.com, di lokasi.

Acara lomba olah TKP dibuka langsung oleh Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Pol Sabar Raharjo. Dalam sambutannya, Wakapolda mengatakan pengungkapan kasus kejahatan perlu segera ditindaklanjuti. Oleh sebab itu, masing-masing anggota harus mempunyai keterampilan dan tanggap cepat dalam penanganan berbagai kasus tersebut.

(m98)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya