SOLOPOS.COM - Siswa SMPN 10 Solo mengikuti coaching clinic atau pelatihan singkat tentang dasar bermain sepak bola yang dipandu oleh Surakarta Football Academi (SFA) di halaman sekolah setempat, Kamis (30/5/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Puluhan siswa SMPN 10 Solo mengikuti coaching clinic atau pelatihan singkat tentang dasar bermain sepak bola di halaman sekolah setempat, Kamis (30/5/2024). Coaching clinic itu dibimbing langsung oleh mantan pelatih Persis Solo, Rasiman.

Pria asal Banjarmasin yang biasa akrab disapa Coach Rasiman itu datang bersama pelatih dari Surakarta Football Academy (SFA), akademi sepak bola yang dia dirikan. Dia sengaja datang ke SMPN 10 Solo untuk memantik minat para siswa terhadap sepak bola.

Promosi Peduli Lingkungan Hidup, Program BRI Menanam-Grow & Green Pulihkan Ekosistem

Pada kesempatan itu, para siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler sepak bola dilatih langsung oleh tim dari SFA. Sementara siswa lain turut menyaksikan bagaiman teknik bermain sepak bola yang benar.

“Kami ingin memberikan edukasi kepada anak-anak untuk berlatih sepak bola yang baik dan benar, karena saya lihat SMPN 10 Solo ini aktif melakukan pergerakan sepak bola,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com di SMPN 10 Solo, Kamis (30/5/2024).

Dia mengatakan anak-anak hari ini cenderung disibukkan bermain gadget, melalui kegiatan itu dia ingin mengajak anak-anak untuk meminati sepak bola. 

Terlebih menurut dia, Kota Solo saat ini menjadi barometer sepak bola nasional baik putra maupun putri. Hal itu lantaran banyaknya pemain binaan akademi Persis Solo yang masuk list pemain timnas.

“Itu kan merupakan pencapaian yang luar biasa bagi Solo, nah harapan saya hal ini bisa ditularkan kepada mereka [siswa SMPN 10 Solo], sehingga mereka juga tahu bahwa Solo sudah menjadi barometer sepak bola nasional,” kata dia.

Rasiman menjelaskan kegiatan itu juga bagian dari penjaringan pemain muda berbakat. Dia mengatakan tidak menutup kemungkinan jika memang ada anak yang berbakat bisa melanjutkan ke akademi yang dia bina.

“Nanti kalau kami lihat ada talenta yang bagus, kami akan [bina], kebetulan dengan guru olahraga di sini, sering melakukan diskusi bagaimana bermain grassroot. Jadi menyiapkan anak-anak itu dari grassot, sehingga ketika elite group tidak terhambat dengan teknik, taktikal, dan mental,” kata dia.

Guru Olahraga SMPN 10 Solo, Masudin, mengatakan salah satu tujuan dari coaching clinic ini adalah agar para siswa mengetahui dasar-dasar bermain sepak bola seperti passing, dribbling, kontrol, dan gerak mencari ruang.

“Kebetulan SFA mengadakan sosialisasi, dan kami sebagai sekolah yang memiliki ekstra sepak bola, dan kami menangkap keinginan dari SFA, sehingga kami memfasilitasi di sekolah kami, dengan tujuan anak-anak selain sukses di akademi, juga sukses di ketrampilan,” kata dia.

Mantan wasit nasional itu mengatakan di sekolahnya juga ada pembinaan sepak bola melalui ekstrakurikuler setiap hari Rabu dan Sabtu. Dia berharap melalui coaching clinic itu bisa menjadikan anak-anak semangat latihan dengan baik dan benar, sehingga pada kejuaran Popda bisa memberikan yang terbaik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya