SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Peshawar– Serangan rudal pesawat tak berawak Amerika Serikat yang ditujukan ke kamp latihan gerilyawan di sabuk suku Pakistan barat laut, Kamis (14/1), menewaskan sedikitnya 10 orang.

Serangan itu terjadi di desa Pasalkot, di Waziristan Utara, satu kubu pertahanan gerilayan Taliban dan jaringan Al Qaida, dan merupakan serangan rudal ketujuh yang diduga dilakukan AS terhadap distrik suku itu selama bulan ini.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Sedikitnya 10 orang tewas dalam serangan rudal itu,” kata seorang perwira senior.

Dia menambahkan, bahwa empat rudal ditembakkan dari pesawat tanpa awak itu. Seorang petugas intelijen lokal mengatakan kepada AFP, membenarkan bahwa pemboman itu: “adalah serangan sebuah pesawat tak berawak AS yang terjadi antara pukul 07.00-08.00 waktu setempat.”

Dia mengatakan, daerah yang dihantam serangan itu sangat dekat dengan perbatasan Waziristan Selatan, satu kubu pertahanan Taliban lainnya di mana militer Pakistan baru-baru ini mengunci dengan satu serangan untuk membongkar kubu pertahanan gerilyawan.

“Sedikitnya 10 orang, sebagian besar gerilyawan, tewas dalam serangan rudal itu. Jumlah korban diduga akan bertambah,” kata perwira tersebut.

“Tempat yang ditargetkan serangan itu adalah sebuah kamp latihan gerilyawan.”

Namun tak segera diperoleh kejelasan, apakah ada gerilyawan senior yang tewas dalam serangan itu.

Ini adalah serangan rudal ketujuh yang dilakukan sebuah pesawat mata-mata AS sejauh ini dalam tahun ini, pada saat pemerintah Presiden AS Barack Obama meletakkan Pakistan di jantung perlawanannya terhadap gerilyawan Al Qaida dan kelompok lainnya.

Diduga serangan pesawat tak berawak AS yang menyerang dengan target Waziristan Utara makin meningkat. Waziristan Utara adalah daerah pertahanan para pejuang Al Qaida, jaringan Taliban dan Haqqani yang menyerang 113.000 tentara AS dan NATO di Afghanistan, tetangganya.

Washington meningkatkan tekanan terhadap Pakistan untuk mengatasi gerilyawan yang menggunakan tanah airnya untuk melancarkan serangan-serangan  di Afghanistan.

Para pejabat Amerika mengatakan, bahwa program serangan pesawat tak berawak telah memusnahkan beberapa pejuang terkenal.

Namun serangan-serangan di wilayah Pakistan itu, menimbulkan gencarnya sentimen anti Amerika di negara Muslim yang memiliki senjata nuklir tersebut, dan pemerintah secara terbuka mengecam serangan-serangan itu karena melanggar kedaulatan Pakistan.

Namun demikian, seorang senator AS Rabu lalu menuding pemimpin Pakistan dan menuduh mereka, secara pribadi mendukung serangan-serangan rudal AS sementara itu masyarakat mengecamnya.

“Hal yang menyulitkan saya adalah serangan umum terhadap serangan-serangan pesawat tak berawak itu, ketika pada saat yang sama mereka secara pribadi  tidak mengatakan kepada kita bahwa kami harus menghentikannya. Mereka tidak lakukan itu,” kata Senator Carl Levin.

Pemimpin Pakistan tak hanya memahami dan menyetujui, namun dalam banyak kasus secara pribadi mendukung serangan-serangan pesawat tak berawak itu, kata Levin.

Lebih dari 700 orang tewas dalam sekitar 77 serangan pesawat tak berawak di Pakistan sejak Agustus 2008, namun para pejabat AS secara individu tidak mengkonfirmasikan serangan itu.

ant/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya