SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kabul–NATO menyatakan, Kamis (2/7), pasukannya membunuh 31 gerilyawan Taliban dan menangkap seorang pemimpin militan setelah tembak-menembak selama empat jam di wilayah Afghanistan selatan yang bergolak.

Aliansi militer itu juga mengumumkan kematian pertama prajuritnya pada bulan ini setelah pada Juni korban tewas NATO mencapai jumlah terbesar.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

NATO mengatakan, pasukannya meminta dukungan udara selama tembak-menembak yang terjadi di provinsi Helmand itu, yang meletus setelah gerilyawan menyerang pasukan di markas mereka dengan senjata mesin dan roket.

Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO mengatakan dalam sebuah pernyataan, pemimpin Taliban di Naw Zad di provinsi Helmand terluka dan ditangkap setelah pertempuran itu.

“Pasukan keamanan internasional dan Afghanistan menangkap pemimpin distrik Taliban Naw Zad dan membunuh sejumlah besar gerilyawan di distrik terpencil Baghran di provinsi Helmand bagian utara kemarin malam,” kata pernyataan itu.

Jendral AD Jerman Josef Blotz, seorang juru bicara ISAF, mengatakan, sedikitnya 31 gerilyawan tewas dalam operasi di Baghran.

“Selama kontak tembak empat jam, pasukan musuh berusaha menggunakan peledak improvisasi untuk menyerang pasukan kami,” katanya kepada wartawan, menunjuk pada bom rakitan yang biasanya digunakan oleh Taliban.

Saat ini terdapat lebih dari 140.000 prajurit internasional, terutama dari AS, yang ditempatkan di Afghanistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai mengatasi pemberontakan yang dikobarkan sisa-sisa Taliban.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya