Solopos.com, GAZA — Serangan udara Israel menghantam Khan Younis di Jalur Gaza pada Jumat (1/12/2023) menyusul berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan.
Serangan tersebut mengakibatkan 109 warga Gaza meninggal dunia.
Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun
Martin Griffiths, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat menyebut harapan sirna akibat serangan terbaru Israel tersebut.
“Sepekan ini menunjukkan kepada kita apa yang dapat terjadi ketika senjata berhenti ditembakkan. Situasi di Khan Younis hari ini adalah pengingat yang mengejutkan ketika senjata kembali diletuskan,” kata Martin Griffiths, seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Sabtu (2/12/2023).
Dia mengatakan selama jeda kemanusiaan, para sandera dibebaskan dan orang-orang sakit mendapatkan perawatan.
Jumlah bantuan yang masuk dan melintasi Gaza juga meningkat selama tujuh hari terakhir.
“Hari ini, hanya dalam waktu beberapa jam, banyak orang dilaporkan tewas dan luka-luka. Orang-orang diminta untuk mengungsi, sekali lagi. Hampir dua bulan perang berkecamuk, anak-anak, wanita dan pria di Gaza berada dalam ketakutan. Tidak ada tempat aman untuk menyelamatkan diri. Mereka hidup di tengah penyakit, kerusakan dan kematian. Ini tidak dapat diterima.” lanjut Griffiths.
Dia menekankan kembali perlunya gencatan senjata kemanusiaan dan pembebasan para sandera yang tersisa.
Setelah jeda kemanusiaan berakhir, militer Israel kembali menyerang Jalur Gaza pada Jumat yang menimbulkan ratusan korban warga Palestina.
Kementerian Kesehatan di Gaza menyebut sebanyak 109 warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka setelah Israel kembali menyerang beberapa daerah di Jalur Gaza setelah jeda berakhir.