SOLOPOS.COM - Potongan gambar Saifuddin Ibrahim saat meminta 300 ayat Alquran dihapus. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Pendeta Saifuddin Ibrahim beberapa hari lalu membuat heboh publik karena meminta Menteri Agama RI menghapus 300 ayat di dalam Alquran karena dinilai menjadi sumber kekerasan.

Meskipun membuat marah banyak orang, hingga saat ini Saifuddin yang mantan ustaz itu belum diproses hukum.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Ternyata, Saifuddin belum diproses hukum karena saat ini tinggal di Amerika Serikat.

“Abi sekarang ada di Amerika Serikat,” ujar salah satu anak Saifuddin, Saddam Hussein, seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube TVOne, Sabtu (26/3/2022).

Baca Juga: Komentari Saifuddin Ibrahim, Yusuf Mansur: Dalam Waktu Dekat Ditangkap

Meskipun Saifuddin beralih keyakinan dari Islam ke Kristen sejak 2006, anak dan istrinya masih kukuh sebagai muslim.

Saddam Hussein mengatakan, kontak terakhir dengan ayahnya terjadi pada 20 Maret 2022. Kala itu ia menginformasikan kepada ayahnya bahwa permintaan menghapus 300 ayat Alquran itu membuat heboh di Indonesia. Apa tanggapan Saifuddin?

“Abi cuek, tidak peduli, dan masih bikin konten-konten terus yang menyerang agama Islam. Tentu saja bagi kami ini sangat pedih,” ujar Saddam yang pernah perang terbuka dengan ayahnya di dunia maya terkait keyakinan agama.

Baca Juga: Eks Pendeta: Saifuddin Ibrahim Pecah Persatuan, Jangan Diikuti

Menurut Saddam, berpindah keyakinan agama merupakan hak setiap orang dan tidak boleh dilarang. Namun ketika sudah berpindah agama lalu menyerang keyakinannya yang lama, itu dilarang.

Berdasarkan data Solopos.com, Saifuddin Ibrahim adalah seorang muslim yang berpindah keyakinan menjadi pemeluk agama Kristen pada tahun 2006 dan kemudian aktif sebagai pendeta.

Sebelum berpindah keyakinan, Saifuddin adalah pengajar di Pondok Pesantren Az Zaytun di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Pesantren ini merupakan usaha dari Yayasan Pesantren Indonesia (YPI), yang memulai pembangunannya pada 13 Agustus 1996.

Baca Juga: Menag Dipastikan Tak Kenal Saifuddin Peminta 300 Ayat Al-Quran Dihapus

Dalam videonya yang viral itu, Saifuddin menyebut pesantren Az Zaytun berpaham terorisme dan banyak pelaku aksi terorisme yang berasal dari pondok pesantren tersebut.

“Dan beliau melakukan hal yang tidak terpuji, yaitu adalah menghina agama sebelumnya yaitu adalah Islam. Setelah masuk Kristen di tahun 2006, beliau pindah agama. Tetapi setelah pindah agama, beliau tidak hanya pindah agama saja tetapi mulai menjadi pendeta,” kata Saddam Husein yang merupakan anak kedua Saifuddin Ibrahim.

Diberitakan sebelumnya, nama Saifuddin Ibrahim mendadak menjadi perbincangan publik setelah pernyataan kontroversialnya viral di media sosial.

Baca Juga: Pendeta Saifuddin Minta Hapus 300 Ayat Al-Qur’an, Mahfud Md: Penistaan

Saifuddin meminta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghapus 300 ayat Alquran karena dianggap menjadi sumber kekerasan.

Tidak hanya itu, pria paruh baya itu juga kerap memproduksi konten-konten sensitif yang kerap memojokkan agama tertentu, yang diunggahnya di kanal Youtube. Salah satu pernyataan di videonya adalah bahwa berhaji ke Tanah Suci sebagai tindakan buang-buang duit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya