Sepi Transaksi, Pedagang Masih Takut Bawang Naik Lagi

Ilustrasi/dok

JOGJA—Bawang putih mulai melimpah di sejumlah pasar di Jogja. Meski harga sudah mulai turun, transaksi masih sepi karena pedagang kecil masih takut harga bawang putih naik lagi.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Pantauan Harian Jogja di beberapa pasar di Jogja, Rabu (20/3/2013) meski harga bawang turun, justru transaksi nampak sepi. Daliyem salah satu pedagang besar di pasar Beringharjo mengaku harga bawang putih mulai turun. “Bakul tidak berani kulakan banyak, jadi tetap saja sepi pembeli. Mereka [pedagang eceran] tidak berani beli banyak,” ujarnya.

Selain itu, Daliyem mengaku pedagang eceran masih menghabiskan stok bawang yang dimiliki. Sisa stok bawang yang dibeli saat harga cukup tinggi membuat pedagang eceran lebih memilih tak mengambil stok baru, meski harga komoditas ini mulai turun.

“Mereka kebanyakan masih punya stok bawang. Kulakannya kemarin juga waktu harga bawang masih tinggi, kalau mereka ambil sekarang pasti stok yang tersisa akan merugikan penjualannya,” terang Daliyem.

Hal senada juga disampaikan Sartini, salah satu pedagang eceran di pasar Kranggan. Saat ini dia lebih memilih menghabiskan stok dibandingkan harus menyetok kembali bawang putih yang sudah turun harga. Harga bawang putih yang dijualnya masih relatif tinggi yakni Rp50.000 per kilogramnya di tingkat pengecer.

“Waktu harganya tinggi sekali saya jual sampai Rp70.000 per kilogramnya. Takut ketinggian jualnya, tiga hari saya tidak jualan. Dan juga belum berani ambil, ini masih menghabiskan stok kemarin kulakan masih Rp48.000 dari penyetok,” imbuhnya.

Daliyem juga memprediksi harga bawang putih akan turun lagi. Harga normal untuk bawang putih berada di atas Rp20.000 dan di bawah Rp25.000. Kemungkinan harga bawang dapat mencapai di kisaran harga tersebut. “Kalau di pedagang besar harganya antara Rp30.000 sampai Rp35.000 an. Ini masih akan turun lagi, kok,” imbuh Daliyem.