SOLOPOS.COM - GKR Hemas (Harian Jogja/JIBI/dokumen)

Harianjogja.com, SLEMAN-Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas merasa kagum saat meninjau bangunan TK dan SD Kanisius Eksperimental di
Mangunan, Kalitirto, Berbah, Sleman, Kamis (11/12/2014). Lingkungan sekolah tersebut dinilai begitu asri dan mencerminkan karakter budaya
Jawa.

“Sebagai orang Jawa, kita tidak sadar bahwa sangat sulit nguri-uri budaya Jawa kita yang adiluhung ini,” ucap GKR Hemas, usai meninjau
lingkungan sekolah.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Sekolah yang dikunjungi GKR Hemas hari itu memang memiliki keunikan, baik dari sisi pemilihan lokasi maupun bentuk bangunan sekolah.
Sekolah tersebut sengaja diselenggarakan di tengah perkampungan dan berbaur dengan warga sekitar. Bahkan, tidak ada pagar yang
membatasi sekolah dengan masyarakat setempat.

Sekolah tersebut berdiri sejak 1994. Keunikan setting lokasi dan bangunan sekolah dimanfaatkan untuk membiasakan siswa menjadikan
lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tersebut mengaku sangat terkesan dengan penataan lokasi pembangunan TK dan SD
Kanisius Eksperimental.

“Mudah-mudahan ini menjadi kebangkitan kita bersama untuk tahu bagaimana bisa dekat dengan alam sekitar,” ungkap GKR Hemas.

GKR Hemas menambahkan pihaknya merasa prihatin dengan toleransi di Jogja yang mulai menipis. Oleh karena itu, dia mengajak guru dan wali
murid agar tidak hanya mengedepankan prestasi akademik, tapi juga mendidik karakter anak.

“Kita akan mendidik anak-anak bangsa mulai dari Dusun Mangunan ini. Saya yakin, anak-anak ini akan menjadi saka guru kekuatan bangsa,”
tutur GKR Hemas.

Sementara itu, Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu berpendapat, tumbuh kembang anak bukan hanya tanggung jawab keluarga. Sekolah
dan masyarakat sekitar juga punya andil dalam pembentukan karakter anak.

Keluarga, sekolah, maupun masyarakat diharap mampu menerapkan pola pendidikan yang benar bagi anak-anak. “Kita perlu dukungan
masyarakat untuk mengubah mindset bahwa pendidikan karakter ini adalah tanggung jawab bersama,” kata Yuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya