Karya seni dari rajutan mi instan dibuat oleh seniman kelahiran Indonesia yang tinggal di Singapura.
Solopos.com, SINGAPURA – Tidak hanya mengisi perut lapar, seniman kelahiran Indonesia, Cynthia Delaney Suwito, 23, menggunakan mi instan untuk proyek karya seni terbarunya. Ia mengubah mi instan menjadi sebuah karya seni yang mengagumkan.
Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan
Dilansir Channel News Asia, Jumat (16/12/2016), Cynthia merupakan salah satu seniman yang ikut serta dalam pameran karya seni berjudul 2016 Untapped Discovery yang diadakan di Singapura. Karya unik Cynthia diberi judul Knitting Noodles (Merajut Mi Instan). Acara yang diselenggarakan hingga 23 Desember 2016 itu, Cynthia datang ke galeri pameran setiap hari untuk merajut mi instan.
Visi lulusan Lasalle College of Arts itu adalah ingin menunjukkan bahwa sebuah hal yang dilakukan dengan cepat, dalam hal ini mi instan, bisa menjadi kegiatan yang sangat lamban dan memerlukan waktu lama.
Cynthia merajut mi instan dengan tempo sangat lambat. Kegiatan itu ia lakukan setiap hari selama pameran selama tiga hingga empat jam. Ia merasa bangga jika mampu membuat pengunjung berjalan lebih lambat untuk menyaksikan dirinya saat merajut.
“Saya pertama mencoba merajut mi instan sejak akhir 2014,” ungkap seniman yang kini berdomisili di Singapura tersebut, seperti dikutip Channel News Asia.
Mengenai mi instan yang digunakan, Cynthia bercerita jika ia memilih merek Indomie dan Nongshim karena tekstur mi nya lebih tebal dan mudah saat dirajut. Namun tak menutup kemungkinan Cynthia menggunakan mi instan merek lain untuk mendapatkan hasil yang berbeda. (Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)