SOLOPOS.COM - LESEHAN--Siswa SMA 17 Yogyakarta belajar lesehan beralaskan tikar. (Rina Wijayanti/JIBI/Harian Jogja)

LESEHAN--Siswa SMA 17 Yogyakarta belajar lesehan beralaskan tikar di sekolah setempat. (Rina Wijayanti/JIBI/Harian Jogja)

JOGJA–Siswa SMA 17 Yogyakarta terpaksa belajar lesehan beralaskan tikar karena meja kursi fasilitas sekolah telah diambil paksa oleh lawan sengketa ahli waris.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Bangunan cagar budaya yang biasa digunakan sebagai lobi dan ruang kantor guru, kini disulap menjadi tempat belajar lesehan bagi para siswa.

Bambang Eko Jati, guru matematika kelas 10 terpaksa harus berjongkok dan melepas sepatunya untuk menulis di papan bilboard untuk mengajar para siswanya.

Suasana belajar mengajar yang kurang nyaman semacam ini memang telah dialami oleh siswa di SMA tersebut sejak pekan lalu. Pihak ahli waris melakukan penutupan paksa pagar sekolah dan terakhir melakukan pengosongan ruang kelas.

Sementara Kepala SMA 17 Yogyakarta, Suyadi mengaku sudah dijanjikan oleh Dinas Pendidikan memperoleh bantuan mebel. “Proses belajar mengajar tetap berlangsung karena sebentar lagi mau ujian, meskipun belajar harus kami lakukan dengan lesehan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya