SOLOPOS.COM - Kantor BPSK Solo (JIBI/SOLOPOS/Bambang Aris Sasongko)

Kantor BPSK Solo (JIBI/SOLOPOS/Bambang Aris Sasongko)

SOLO- Pelayanan perlindungan konsumen di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Solo belum juga pulih. Dua hari ini, badan tersebut bahkan menolak delapan aduan sengketa konsumen.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Kendati demikian, BPSK Solo masih melanjutkan kasus-kasus yang telah masuk sebelum tanggal 30 April. Selasa (15/5/2012), BPSK menangani kasus terakhir dalam sebuah sidang. Selain menghelat sidang, badan ini kedatangan tamu dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah.

Ketua BPSK Solo, Bambang Ary, saat ditemui solopos.com, di Sekretariat BPSK Solo, Selasa (15/5) menjelaskan delapan aduan terpaksa ditolak sebab status bagian kesekretariatan BPSK yang berasal dari kalangan pegawai negeri sipil (PNS) Pemkot Solo belum juga jelas.

“Ada delapan aduan yang seharusnya masuk hanya selama dua hari ini. Tujuh aduan dari leasing, satu dari jasa internet. Semua terpaksa tidak bisa kami terima dulu,” kata Bambang.

Menurut dia, tidak seharusnya kepentingan konsumen dikesampingkan. Seharusnya, Pemkot Solo segera menyelesaikan persoalan ini agar aktivitas BPSK normal kembali. Tanpa ada bagian kesekretariatan dan panitera kegiatan BPSK Solo dipastikan tidak bisa berjalan.

Sementara itu, kasus terakhir yang kemarin ditangani BPSK berkaitan dengan ulah pemborong yang tidak menyelesaikan pembangunan rumah sesuai kontrak. Dalam jangka waktu yang telah disepakati, pemborong yang mengggarap rumah konsumen di kawasan Fajar Indah tersebut tidak menuntaskan pekerjaan. Akhirnya konsumen harus merogoh kocek tambahan untuk melengkapi bangunan kos-kosan miliknya.

Sidang kasus ini menjadi contoh pelaksanaan sidang BPSK. Pihak Pemprov Jawa Tengah sengaja mendatangi Sekretariat BPSK Solo untuk melihat jalannya sidang. Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Konsumen dan Pengawasan Barang Beredar Disperindag Jawa Tengah, Taufik Hidayat, ditemui terpisah menjelaskan kedatangan pihaknya ke BPSK Solo untuk melihat jalannya sidang BPSK.

Menurutnya, BPSK Solo adalah satu dari dua BPSK di Jawa Tengah yang menjadi contoh aktivitas BPSK yang baik. “Di Jawa Tengah ada empat BPSK. Solo dan Semarang bisa jadi contoh yang baik, karena di dua tempat itu aktivitas BPSK berjalan dengan baik,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya