SOLOPOS.COM - Yaser Arafat

Yaser Arafat

RAMALLAH--Sebuah laboratorium Swiss bersedia membantu menyelidiki kematian Yasser Arafat jika ada jaminan hasil temuannya tidak akan digunakan untuk tujuan politik.

Promosi Jangkau Level Grassroot, Pembiayaan Makro & Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6 T

Menyusul temuan jejak radioaktif di pakaian pemimpin Palestina itu saat meninggal pada 2004, pemerintah mengabulkan permohonan autopsi dan penyelidikan penyebab kematiannya. Sebuah komite penyelidikan telah meminta Radiophysics Institut Swiss, laboratorium penemu jejak isotop polonium pada pakaian Arafat, untuk memeriksa jenazahnya.

“Kami telah diundang Otoritas Nasional Palestina. Kami sedang mempelajari cara paling tepat untuk menanggapi permintaan ini,” kata Darcy Christen, juru bicara Radiophysics Institut Swiss, Rabu (8/8/2012). Jejak radioaktif pada pakaian Arafat ditemukan saat lembaga itu memeriksanya untuk pembuatan sebuah film dokumenter di televisi Al Jazeera baru-baru ini.

“Saat ini perhatian utama kami adalah untuk menjamin independensi, kredibilitas dan transparansi dari setiap keterlibatan kami,” lanjut Christen.

Sementara, ketua komite penyelidikan, Tawfiq Tirawi, membenarkan, lembaga dari Swiss itu mengupayakan jaminan sebelum mengirim ahli ke Ramallah. “Isi dari korespondensi kami berisi tentang perlunya kedatangan mereka secepat mungkin di Palestina. Tetapi mereka memiliki beberapa masalah dan prosedur hukum,” jelas Tirawi.

Arafat adalah gerilyawan yang beralih menjadi negarawan. Sosoknya melambangkan upaya Palestina untuk mendapatkan status kenegaraan sepanjang perang dan perdamaian selama beberapa dekade dengan Israel.

Setelah terserang sebuah penyakit yang belum diketahui selama pengepungan Israel, presiden Palestin itu diterbangkan ke Prancis pada 2004. Dia meninggal segera sesudahnya.

Kematiannya menimbulkan rumor di kalangan rakyat Palestina yang curiga kematiannya akibat pembunuhan oleh pihak Israel. Penyelidikan kasus ini dapat mengobarkan kembali permusuhan Palestina terhadap Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya