SOLOPOS.COM - Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara (tengah), saat mendatangi Rumah Dinas Gubernur Jateng di Puri Gedeh, Kota Semarang, Jumat (11/2/2022). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, PURWOREJO — Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM menerjunkan tim untuk menyelidiki dugaan tindak kekerasan yang dilakukan aparat polisi kepada warga Desa Wadas di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng). Dalam penelusuran kasus di Desa Wadas Purworejo itu, Komnas HAM pun menemukan sederet fakta menarik.

Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Solopos.com dari Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, dalam penyelidikannya tim Komnas HAM menemukan fakta adanya kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian saat melakukan pengawalan terhadap tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jateng yang melakukan proses pengukuran tanah untuk pertambangan batu andesit di Desa Wadas, Selasa (8/2/2022).

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Temuan awal Komnas HAM sebagai berikut, menemukan fakta adanya kekerasan yang dilakukan polisi dalam pengamanan pengukuran lahan warga yang sudah setuju,” tulis Beka Ulung, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/2/2022).

Baca juga: Video Polisi Kepung & Tangkap Warga Desa Wadas, Ada yang Dipukul

Selain itu, Komnas HAM juga mendapati informasi bahwa masih ada warga yang belum pulang ke rumah karena masih ketakutan pasca-peristiwa pengepungan polisi di Desa Wadas itu. “Banyak warga dewasa dan anak yang juga mengalami trauma,” imbuhnya.

Selain itu, Komnas HAM juga mendapati fakta telah terjadi kerenggangan hubungan sosial kemasyarakatan antara warga yang setuju dan menolak penambangan batu andesit di Desa Wadas.

Beberapa temuan awal itu akan menjadi pertimbangan Komnas HAM dalam memberikan keputusan terkait dugaan kasus kekerasan dan tindakan represif aparat terhadap warga Desa Wadas Purworejo. Komnas HAM akan melanjutkan proses pencarian fakta pada Minggu (13/2/2022), dengan meminta keterangan beberapa pihak terkait.

Sebelum melakukan pencarian fakta atas peristiwa yang terjadi di Desa Wadas, Beka Ulung juga sempat bertemu dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di Semarang, Jumat (11/2/2022). Dalam pertemuan itu, Komnas HAM menerima penjeasan perkembangan terkini situasi di Desa Wadas dan rencana penyelesaian dari Pemprov Jateng.

Baca juga: Ganjar Ketemu Komnas HAM Soal Wadas Purworejo, Ini yang Dibahas

Dikutip dari laman Internet resmi Komnas HAM, dalam pertemuan itu Beka meminta Pemprov Jateng mengevaluasi proses pendekatan yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalah di Desa Wadas. Komnas HAM juga meminta Pemprov Jateng tidak lagi menggunakan pendekatan keamanan, namun mengedepankan pendekatan yang humanis dan persuasif serta berbasis sikap dan kebutuhan warga.

Selain itu, Komnas HAM juga meminta Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, menyiapkan konsep penyelesaian berbasis kebutuhan warga dan menghormati prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya