SOLOPOS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Dok/JIBI)

Seleksi pimpinan KPK segera digelar. Sejumlah pihak mengkhawatirkan ada titipan dalam seleksi itu.

Solopos.com, JAKARTA — Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mencurigai dua anggota Polri aktif dan satu purnawirawan polri yang telah diusulkan Kapolri, Jenderal Pol Badrodin Haiti untuk menjadi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK beberapa waktu lalu.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Direktur Advokasi YLBHI Bahrain menilai bahwa anggota polri yang diusulkan Badrodin Haiti dan masih aktif tersebut merupakan salah satu tahapan untuk mengkondisikan KPK ke depan, agar mudah dikendalikan jika anggota polri tersebut terpilih dan lolos berbagai tahapan seleksi calon pimpinan KPK.

“Dalam pengkondisian, jika anggota (polri) disuruh masuk KPK. Kan bisa dipastikan anggota tunduk pada pimpinan,” tutur Bahrain kepada JIBI/Bisnis di Jakarta, Minggu (14/6/2015).

Karena itu, Bahrain mendesak para panitia seleksi calon pimpinan KPK untuk bersikap adil dalam memilih dan melakukan seleksi seluruh calon pimpinan KPK demi kepentingan bangsa ke depan.

Menurut Bahrain, seluruh lapisan masyarakat memiliki kapasitas untuk mengingatkan panitia seleksi calon pimpinan KPK, untuk tidak sembarangan memilih calon pimpinan KPK ke depan dan betapa pentingnya pemberantasan korupsi di Indonesia.

“Tidak ada titip-menitip orang baik partai ataupun pihak penguasa,” tegas Bahrain

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya