SOLOPOS.COM - Gedung KPK (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Seleksi pimpinan KPK akan diwarnai penelusuran rekam jejak para calon oleh PPATK, Kejaksaan, dan Polri.

Solopos.com, JAKARTA — Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) akan membuka pendaftaran bagi masyarakat yang ingin menjadi pimpinan KPK Jilid IV, Jumat (5/6/2015) – Rabu (24/6/2015) nanti. Para calon akan ditelusuri rekam jejaknya oleh sejumlah lembaga, termasuk Mabes Polri.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Namun, sampai saat ini belum ada nama yang muncul. Indonesia Corruption Watch (ICW) menduga hal itu karena banyak orang khawatir akan mengalami nasib yang serupa seperti pimpinan KPK Jilid III, yaitu menjadi korban kriminalisasi. Hal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan jumlah pendaftar calon pimpinan KPK Jilid IV.

Penegasan tersebut disampaikan peneliti hukum ICW, Lalola Easter, saat dimintai pendapat Bisnis/JIBI di Jakarta, Rabu (3/6/2015). “Kalau lihat kecenderungan pendaftar, ada penurunan di beberapa seleksi terakhir. Hal ini diduga terjadi karena rentannya pimpinan KPK dikriminalisasi seperti yang terjadi di jilid-jilid kemarin,” tuturnya.

Karena itu, menurut wanita yang akrab disapa Lola tersebut, Pansel KPK harus menjemput bola dan melihat track record para calon. Diharapkan, proses itu bisa mengetahui calon pimpinan KPK yang memiliki agenda dalam pemberantasan korupsi dan tidak takut kriminalisasi.

“Jadi pansel perlu jemput bola jika memang dibutuhkan, terutama terhadap orang-orang yang punya rekam jejak baik, punya keberpihakan terhadap agenda pemberantasan korupsi, berintegritas, dan berani,” katanya.

Pansel KPK sebelumnya menegaskan akan melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kejaksaan Agung, Mabes Polri, dan masyarakat untuk menelusuri rekam jejak atau track record para calon pimpinan KPK Jilid IV nanti.

Namun menurut Lola, Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK tidak perlu melibatkan Mabes Polri untuk melakukan tracking rekam jejak para calon pimpinan KPK Jilid IV nanti. “Rasanya tidak masalah [Polri trackring calon pimpinan KPK], tapi Polri bukan satu-satunya yang bisa melakukan tracking, masyarakat sipil juga bisa,” ujar Lola.

Lola menjelaskan bahwa Pansel KPK harus dapat melihat situasi antara KPK-Polri sampai saat ini. Karena itu menurut Lola, pihaknya menyarankan Mabes Polri tidak dilibatkan terlebih dahulu dalam proses tracking calon pimpinan KPK Jilid IV nanti.

“Mengingat kondisi yang anomali sekarang antar kedua lembaga, rasanya masih ada opsi lembaga atau pihak lain yang bisa dimintai bantuan melakukan tracking,” tukasnya.

Terpisah, Juru Bicara Pansel KPK, Betty Alisjahbana, mengaku sampai saat ini sudah ada beberapa tokoh yang memberikan sinyal akan mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK jilid IV. Beberapa tokoh yang namanya masih dirahasiakan tersebut baru menyampaikan isyarat melalui lisan untuk menjadi calon pimpinan KPK Jilid IV nanti. “Ada beberapa yang menyatakan akan mendaftar,” tutur Betty.

Betty menjelaskan bahwa sampai saat ini pihaknya masih proaktif untuk mengidentifikasi beberapa nama tokoh yang telah menyampaikan isyarat menjadi calon pimpinan KPK. Selain itu, pansel juga akan mendorong masyarakat untuk mendaftarkan diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya