SOLOPOS.COM - Rektor UNS, Ravik Karsidi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Rektor UNS, Ravik Karsidi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Sekolah dan para guru di SMA sederajat diminta aktif dalam mencari informasi mengenai ketentuan dan pelaksanaan tentang Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013 secara online.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Hal itu agar tidak ada keluhan sekolah belum menerima informasi kebijakan terbaru SNMPTN.

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ravik Karsidi, menjelaskan pihak sekolah terutama para guru harus mengetahui sistem terbaru yang digunakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), karena selama ini dari tahun ke tahun selalu ada keluhan dari sekolah tentang kurangnya informasi.

“Semua informasi bisa didapatkan di internet, guru harus aktif jangan sampai tidak tahu ketika ditanya siswa,” jelasnya sosialisasi Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) UNS 2013 di Ruang Sidang II, Kantor Pusat UNS, akhir pekan kemarin.

Perubahan

Dalam sosialisasi itu, Ravik menjelaskan ada sejumlah perubahan kebijakan dalam pelaksanaan SNMPTN 2013. Perubahan itu antara lain, tidak adanya ujian tulis pada SNMPTN, tetapi siswa kelas XII tidak hanya dilihat dari nilai ujian nasional (UN), tetapi juga dari nilai dari kelas X sampai XII.  “Semua nilai akan diolah dari data yang telah dimasukan sekolah ke pangkalan data sekolah dan siswa [PDSS],” jelasnya.

Kemudian siswa calon mahasiswa harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) untuk mendaftar SNMPTN, NISN didapat jika sekolah terdaftar dalam PDSS. Selain itu, mulai tahun depan unsur kepercayaan antara sekolah dan PTN akan ditekankan, pasalnya kejujuran sekolah dalam pengolahan nilai rapor sangat dibutuhkan sebagai dasar penerimaan siswa menjadi mahasiswa PTN.

Ravik menegaskan jika ditemukan kecurangan dalam pengolahan nilai, rektor PTN se-Indonesia telah bersepakat untuk memberikan sanksi yang berat pada sekolah. Sekolah akan di-black list dan tidak akan diikutkan dalam pengolahan data selama setahun ke depan.  “Sekolah harus belajar dari pengalaman tahun lalu, sudah ada beberapa sekolah yang di-black list,” tegasnya.

Salah satu peserta sosialisasi asal di SMAN 1 Sukoharjo, Nurul, mengaku baru dari sosialisasi kali itu mendapat informasi terbaru tentang SNMPTN 2013. Terakhir dirinya mengecek informasi SNMPTN 2013 di laman resmi Kemendikbud pada November lalu, tapi saat itu dirinya belum mendapat informasi yang jelas.

Meski telah mendapatkan cukup banyak informasi, Nurul mengaku masih memiliki ganjalan mengenai NISN, pasalnya sekolah pernah mengalami data NISN yang tidak ter-update secara otomatis meskipun sekolah telah berupaya untuk memperbarui data. “Padahal itu sangat penting untuk pengajuan Bidikmisi juga,” jelasnya.

Mengenai itu, Ravik menjelaskan sekolah harus tetap aktif untuk mengecek data siswa. Karena PDSS juga baru digunakan aktif mulai tahun ini. “Selama satu setengah bulan ke depan, guru akan diminta mencari dan merevisi data, sekolah juga harus terus memastikan data siswa masuk PDSS,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya