SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Gunungkidul–Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) Wonosari 1 Janurisman mengatakan, pihaknya telah menonaktifkan Ivano, guru musik berstatus guru tidak tetap (GTT), yang tersandung masalah dugaan pelecehan seksual.

Ditemui Harian Jogja di ruang kerjanya, Jumat (19/3), Janurisman mengaku akan mencabut penonaktifan tersebut apabila sudah ada titik temu antara Ivano dengan orang tua murid yang merasa anaknya sudah menjadi korban pelecehan seksual.

Promosi Dirut BRI dan CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

Pasalnya, dari pertemuan antara orangtua murid dan Ivano pada Kamis (18/3), Janurisman mengaku belum ada kesepahaman setelah oknum guru yang diduga melecehkan murid itu membawa pihak ketiga dalam pertemuan yang dimediasi oleh sekolah itu.

“Orangtua murid tidak bisa menerima kehadiran pihak ketiga karena dianggap bukan keluarga kandung Ivano. Sementara, Ivano bersikeras mensertakan pihak ketiga itu,” ungkapnya.

Di sisi lain, Janurisman membantah telah terjadi pelecehan seksual dengan mendasarkan keterangan yang disampaikan Ivano. Dari keterangan tersebut, sekolah tidak melihat adanya pelecehan seksual terhadap salah satu siswa kelas empat.

Dituturkan Janurisman, kejadian yang berkembang menjadi dugaan pelecehan seksual itu terjadi pada Jumat (12/3) seusai berlangsung kelas musik. Seorang siswa, Melati, bukan nama sebenarnya, diminta Ivano untuk bertemu empat mata karena saat kelas musik, Melati tidak membawa alat musik yang wajib dibawa.

Dalam pertemuan di salah satu ruang kelas itu, Ivano meminta Melati untuk mengenakan penutup mata kemudian memperagakan cara meniup dan menghisap layaknya bermain pianika.

“Mungkin ketakutan karena di dalam ruangan itu hanya ada dia (Melati) dan gurunya, dia langsung lari ketakutan dan menemui ibunya yang sudah menanti di luar sekolah. Itu berdasarkan keterangan dari Pak Ivano,” ungkap Janurisman.

Diluar adanya dugaan pelecehan seksual, kepala sekolah tersebut menilai tindakan Ivano tidak dapat dibenarkan meski yang bersangkutan menyampaikan alasan perbuatan itu untuk meningkatkan kepekaan murid dalam bermain musik.

Di sisi lain, Janurisman mengaku sampai saat ini belum mengambil sikap untuk mengeluarkan guru musik itu meski sekolah berhak memutus kontrak Ivano yang mestinya berakhir Juni mendatang.

JIBI/Harian Jogja/Gek

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya