SOLOPOS.COM - Penyandang disabilitas mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan desain surat suara dan formulir yang disederhanakan untuk Pemilu 2024 di halaman Kantor KPU, Jakarta, Selasa (22/3/2022). (Antara/Reno Esnir)

Solopos.com, SOLO — Pemilihan umum (pemilu) pertama di Indonesia dirancang oleh para pendiri bangsa akan dilaksanakan pada 1946. Pemilu nasional yang terselenggara kali pertama dan kemudian disebut-sebut sebagai yang paling demokratis di Indonesia adalah yang diselenggarakan pada 1955.

Rencana penyelenggaraaan pemilu pertama di Republik Indonesia pada 1946 gagal karena beberapa penyebab mendasar. Walau gagal menyelenggarakan pemilu nasional pada 1946,  beberapa pemilu lokal berhasil digelar, salah satunya di Keresidenan Surakarta.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Keadaan politik  masa awal kemerdekaan yang belum stabil, kemampuan ekonomi yang masih kurang, agresi militer Belanda I dan II, serta revolusi fisik adalah penyebab utama rencana penyelenggaraan pemilu pada 1946 gagal. Kisah lengkap tersaji di Pemilu I Direncanakan pada 1946, Bukti Membangun Negara Demokrasi.

Di masa Sri Susuhunan Paku Buwono (PB) XII berkuasa di Keraton Solo, tepatnya pada 31 Januari 1985, sebagian bangunan Keraton Solo terbakar. Musibah yang terjadi pada Jumat malam itu menghanguskan Pendapa Sasana Sewaka, Dalem Ageng Prabasuyasa, Sasana Parasdya, Sasana Handrawina, dan Dalem Paku Buwanan.

Dalam Rekaman Peristiwa ’85 di Harian Umum Sinar Harapan yang beredar pada 1986, diberitakan kala itu segala upaya telah dilakukan untuk memadamkan si jago merah. Sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, namun sia-sia belaka. Senjata penangkal kobaran api seperti Kyai Bicak dan Bendhe Kyai Udan Arum ditabuh, tapi tak berefek. Cerita lengkap tersaji di Kekayaan Keraton Surakarta Pernah Terbakar Hebat di 1985.

Makam Majasto merupakan salah satu kompleks permakaman sekaligus destinasi wisata religi di Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. Di makam yang berlokasi  di Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo tersebut terdapat makam tokoh yang diyakini sebagai putra ke-197 Raja Majapahit Prabu Brawijaya.

Dia adalah Ki Ageng Sutawijaya yang memiliki nama lain Bumi Arum Majasto. Ia pada masanya dikenal sebagai tokoh sakti. Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menjelaskan Ki Ageng Sutawijaya meninggalkan istana saat Kerajaan Majapahit runtuh.

Dia melarikan diri bersama saudara-saudaranya. Dalam masa pelarian itu Ki Ageng Sutawijaya bertemu Sunan Kalijaga. Kala itu Ki Ageng Sutawijaya menggunakan nama samaran Raden Joko Bodho. Setelah bertemu Sunan Kalijaga, dia memperoleh gelar Ki Ageng Sutawijaya. Kisah lengkap bisa dibaca di Sejarah Makam Majasto, Ki Ageng Sutawijaya, dan Kampung Sekelilingnya.

Dengan kekayaan US$122 miliar atau setara Rp1.752 triliun, menurut pelacak miliarder real-time Forbes, Gautam Adani tercatat sebagai orang terkaya di Asia dan orang terkaya ke-6 di dunia.

Gautam Adani merupakan taipan infrastruktur India yang kekayaan bersihnya meroket selama dua tahun terakhir. Ia menjadi miliarder yang bergabung dengan kelompok elite bersama Elon Musk, Jeff Bezos, dan Bill Gates dengan kekayaan lebih dari US$100 miliar.

Menurut perkiraan Forbes, Adani merupakan miliarder Asia terkaya yang pernah ada pada penutupan pasar hari Senin (11/4/2022) dan tidak menyesuaikan dengan inflasi. Andani adalah pendiri dan ketua Andani Group, konglomerasi pelabuhan dan energi dengan enam perusahaan publik di India. Data lengkap tersaji di Gautam Adani, Konglomerat India yang Jadi Orang Terkaya Asia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghentikan sementara peredaran produk merek Kinder di Indonesia karena memerlukan pengujian laboratorium terkait potensi cemaran bakteri Salmonella. Bakteri Salmonella juga potensial ditemukan pada daging ayam dan makanan olahan berbahan daging ayam.

”BPOM menghentikan peredaran produk merek Kinder untuk sementara waktu sampai dipastikan produk tersebut tidak mengandung bakteri Salmonella,” demikian keterangan tertulis di laman resmi www.pom.go.id serta dikonfirmasi kepada Kepala Biro Humas BPOM Noorman Effendi di Jakarta seperti diberitakan Antara. Penjelasan lengkap tersaji di Bukan Hanya Kinder Joy, Daging Ayam Juga Rentan Terpapar Salmonella.

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan sudut pandang khas dan pembahasan mendalam dengan basis jurnalisme presisi. Membaca konten premium akan mendapatkan pemahaman komprehensif tentang suatu topik dengan dukungan data yang lengkap. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium di kanal Espos Plus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya