SOLOPOS.COM - Kota Palembang. (palembang.go.id)

Solopos.com, SOLO — Bukan Jakarta atau Semarang, kota tertua di Indonesia ternyata adalah Palembang, yang merupakan ibu kota Provinsi Sumatra Selatan yang juga merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian provinsi Sumatra Selatan.

Dilansir dari palembang.go.id yang diakses pada Sabtu (8/7/2023), nama Kota Palembang berasal dari bahasa melayu Pa atau Pe yang memiliki makna sebagai kata tunjuk suatu tempat atau keadaan dan lembang atau lembeng yang dalam bahasa melayu memiliki arti genangan air. 

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Hal ini dikarenakan menurut keadaannya dahulu kota ini dikelilingi, bahkan terendam oleh air. Palembang mempunyai arti suatu tempat yang digenangi air.

Kota Palembang merupakan kota tertua di Indonesia berdasarkan pada prasasti Kedudukan Bukit pada zaman Sriwijaya yang berangka 16 Juni 682 Masehi. 

Pada saat itu, penguasa Sriwijaya mendirikan wanua (kota) di daerah yang sekarang disebut sebagai Kota Palembang.

Dahulu kota ini dijadikan sebagai ibu kota Sriwijaya yang merupakan kekuatan politik dan ekonomi karena beberapa faktor setempat.

Faktor-faktor itu diantaranya kondisi alam yang kaya akan air dan letak strategisnya yang memegang kendali atas lalu lintas tiga kesatuan wilayah, yaitu Pegunungan Bukit Barisan, daerah kaki bukit, dan pesisir timur laut.

Pada 1025, serangan Rajendra Chola dari Kerajaan Chola menyebabkan kota ini menjadi pelabuhan yang tidak berarti lagi bagi pedagang asing.

Dalam kisah Kidung Pamacangah dan Babad Arya Tabanan disebutkan bahwa Arya Damar, seorang tokoh dari Kediri yang menjadi bupati Palembang ikut menaklukkan Bali dengan Gajah Mada pada 1343. Palembang didatangi oleh perompak Chen Zuyi dari Tiongkok pada awal abad ke-15 yang lalu dihabisi oleh Laksamana Cheng Ho pada 1470.

Seorang apoteker asal Portugis yang bernama Tome Pires menyebutkan bahwa pada 1513, Palembang dipimpin oleh seorang patih yang ditunjuk dari Jawa, dirujuk kepada kesultanan Demak dan ikut dalam penyerangan Malaka yang dikuasai oleh Postugis.

Pada 1659, Palembang menjadi kesultanan yang dipimpin oleh Sri Susuhunan Abdurrahman sebagai raja pertama. 

Namun kesultanan Palembang dihapus oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1823. Kemudian Palembang dibagi menjadi dua karesidenan besar dan permukimannya dibagi menjadi Ilir dan Ulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya