SOLOPOS.COM - Aparat kepolisian menggeledah sebuah ruko di Jl. Sidomukti No. 33 Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Senin (29/5/2017) siang. (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Anggota Densus 88 Antiteror membawa sejumlah barang dari ruko di Cemani tempat W tinggal dan bekerja.

Solopos.com, SUKOHARJO — Aparat kepolisian menggeledah sebuah rumah toko (ruko) House of Laundry di Jl. Sidomukti No. 33, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Senin (29/5/2017).

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Ruko berlantai dua itu merupakan tempat kerja W, warga Desa Bugel, Kecamatan Polokarto, yang dikabarkan ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri, Senin dini hari. Pantauan Solopos.com, aparat kepolisian memasang police line di depan ruko itu.

Belasan polisi bersenjata laras panjang bersiaga di sekitar ruko tersebut. Penggeledahan itu menyedot perhatian warga setempat dan pengguna jalan yang tengah melewati lokasi ruko. Mereka mengerumuni lokasi sekitar ruko yang dijaga aparat kepolisian.

Anggota Densus 88 Mabes Polri lantas menggeledah ruko selama lebih dari sejam. Beberapa personel Gegana Brimob juga masuk ke dalam ruko. Mereka membawa metal detector ke dalam ruko.

Tak berapa lama kemudian, petugas membawa satu kardus dan satu tas plastik putih yang dimasukkan ke dalam mobil. Tak jelas barang apa yang ada di dalam plastik dan kardus tersebut.

Pemilik House of Laundry di Desa Cemani, Grogol, Ayudetya, mengatakan W bekerja di usaha laundry miliknya belum ada setahun. W dan istrinya mengontrak rumah tak jauh dari lokasi laundry.

Kadang kala istri W membantu menyeterika di laundry itu. Lantaran kerap membantu di laundry akhirnya mereka diperbolehkan tinggal di lantai II.

“Mereka menempati lantai II, W memang karyawan saya. Belum lama kok kerjanya, belum ada setahun. Sekarang istrinya tengah hamil anak kedua,” kata dia saat berbincang dengan wartawan, Senin.

Wanita yang akrab disapa Ayu ini tak menaruh curiga terhadap W selama bekerja di laundry miliknya. W dikenal pandai bergaul alias supel dan terbuka. W kerap salat berjamaah di masjid desa setempat.

Dia menutup laundry selama beberapa menit saat menunaikan salat berjamaah di masjid. Ayu tak mengetahui secara jelas barang-barang milik W yang disita polisi.

“Saya hanya melihat charger ponsel dan buku yang dibawa petugas. Petugas sempat mencari paspor namun tak ketemu. Barang lainnya saya tidak tahu. Saya tak curiga sedikit pun karena kepribadian W sangat baik dan taat menjalankan ibadah,” papar dia.

Ketua RT 003/RW 006, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Budi Santoso, mengatakan ada beberapa buku dan dokumen yang disita petugas. Selain itu, petugas juga menyita ponsel, ketapel, dan sejumlah kelereng, serta uang.

Budi tak mengenal W secara dekat lantaran W selalu berada di dalam ruko. Sesekali Budi melihat W berjalan kaki menuju masjid untuk menunaikan salat.

“Saya tidak tahu persis kepribadian W. Saya hanya tahu W bekerja di laundry kemudian tinggal bersama istrinya di lantai II,” tutur dia.

Sementara itu, Wakil Kapolres Sukoharjo, Kompol M. Ifan Hariyat, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Rumino Ardano, enggan berkomentar ihwal penggeledahan ruko yang dilakukan aparat kepolisian. Wakapolres juga belum dapat memastikan apakah penggeledahan itu terkait kasus bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, atau kasus terorisme lainnya.

“Saya tak diberi wewenang untuk memberikan statement, langsung Pak Kapolres saja,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya