SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Damaskus (Solopos.com)--Demo anti pemerintah menentang Presiden Bashar al-Assad yang semakin meluas di Suriah memakan korban terbanyaknya pada Jumat (8/4/2011).

Sedikitnya 22 pendemo dilaporkan tewas terbunuh akibat penindasan yang dilakukan pasukan keamanan Suriah di Deraa.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Sejumlah penduduk Deraa mengungkapkan, pasukan keamanan menembakkan senjata apinya ribuan kali ke arah para pendemo. Selain itu, ambulans juga dilarang untuk mendekati lokasi bentrok tersebut.

Saksi mata menuturkan, bentrokan terburuk itu terjadi setelah para pendemo melakukan konvoi di 3 masjid di selatan kota Deraa setelah salat Jumat (8/4/2011) waktu setempat.

Puluhan pasukan keamanan Suriah yang berpakaian preman menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah pendemo.

Serangan tersebut dilanjutkan dengan menembakkan ribuan amunisi ke arah pendemo yang tengah melempari pasukan keamanan dengan batu.

Sedikitnya 17 pendemo dilaporkan tewas seketika akibat serangan ini. Demikian seperti dilansir telegraph.co.uk, Jumat (8/4/2011).

Menurut LSM HAM di Suriah, jumlah pendemo yang tewas pada Jumat kemarin, malah mencapai 24 orang.

Sedangkan menurut kantor berita SANA, mengklaim sebanyak 19 anggota pasukan keamanan Suriah dilaporkan tewas dan 75 lainnya terluka oleh ‘kelompok bersenjata’ di Derra bagian selatan.

Terhadap hal ini, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menyampaikan tanggapannya. Obama mengecam aksi penindasan yang terjadi di Suriah hingga berujung pada tewasnya para pendemo.

“Saya sangat mengecam aksi keji yang dilakukan terhadap para pendemo di Suriah pada hari ini (8/4) dan selama beberapa pekan terakhir. Saya juga mengecam dilakukannya kekerasan terhadap para pendemo. Saya meminta agar otoritas Suriah mampu menahan diri dari aksi kekerasan lebih lanjut terhadap para pendemo,” ujar Obama dalam pernyataan tertulisnya, seperti dilansir AFP, Sabtu (9/4/2011).

Aksi protes besar-besaran di Suriah yang dimulai sejak bulan lalu ini memang memancing reaksi keras dari pemerintah Suriah. Sekitar 2.000 demonstran turun ke jalan-jalan untuk menuntut pengunduran diri Presiden Assad.

Para pendemo menginginkan adanya reformasi konstitusional dari Presiden Assad. Namun Assad justru menolaknya dan memerintahkan pasukan keamanan Suriah untuk menghentikan para pendemo, termasuk di kota Deraa yang menjadi pusat aksi protes besar-besaran ini.

Pasukan keamanan Suriah menggunakan kekerasan dalam melawan para pendemo, kelompok-kelompok bersenjata mengambil posisi di atas atap-atap bangunan dan menembaki para demonstran. Tercatat lebih dari 70 orang tewas dalam aksi massal ini.

(Detikcom/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya