SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pakistan--Sedikitnya 41 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di wilayah suku Pakistan barat laut yang berbatasan dengan Afghanistan Sabtu (25/12).

Ledakan itu terjadi di satu tempat distribusi ransum Program Pangan Dunia (WFP) di Khar, kota utama distrik suku Bajaur yang tak berhukum.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

“Setidaknya 41 orang tewas dan lebih dari 60 terluka dalam pemboman bunuh diri itu,” kata pejabat pemerintah suku Sohail Khan.

Dokter Mohammad Hafeez, Kepala Rumah Sakit yang dikelola pemda setempat, membenarkan jumlah korban dan menyampaikan ada beberapa wanita dan anak-anak di antara korban.

Bajaur pernah menjadi kubu gerilyawan Taliban yang telah melakukan
beberapa pemboman dan serangan bunuh diri.

Pakistan melancarkan operasi militer pertama di Bajaur pada Agustus 2008 dan berulang kali mengklaim telah mengikis ancaman pejuang garis keras Islam.

Wilayah sabuk suku barat laut negara itu adalah benteng kelompok gerilyawan Islam yang berkembang dan  ekstrimis yang melarikan diri dari Afghanistan setelah invasi pimpinan AS, yang menggulingkan rezim garis keras Taliban pada akhir 2001.

Sekitar 4.000 orang tewas dalam serangan bunuh diri dan bom di Pakistan sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid garis keras di Islamabad pada 2007.

Dalam serangan itu disalahkan jaringan terkait dengan Taliban dan Al-Qaeda.

Bajaur adalah salah satu dari tujuh distrik suku Pakistan.

Amerika Serikat menganggap sabuk suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaida dan tempat paling berbahaya di muka Bumi.

Para pejabat AS menekan Pakistan untuk melancarkan serangan darat n besar-besaran  di daerah suku Waziristan Utara, yang dianggap sebagai benteng bagi kelompok Taliban melawan pasukan pimpinan Amerika di Afghanistan.

Pakistan membantah keras tuduhan bahwa pihaknya tidak berbuat cukup untuk membasmi Taliban di barat laut, dengan mengatakan 2.421 tentaranya tewas dalam memerangi pejuang Islam itu dari 2002 hingga April tahun ini.

Pakistan mendukung rezim Taliban di Afghanistan dari 1996-2001, namun kemudian menjadi sekutu AS setelah serangan 9/11 di New York dan Washington oleh Al-Qaida.

ant/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya