SOLOPOS.COM - Presiden China Xi Jinping (kedua kanan) didampingi Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi yang juga sebagai Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20 Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Gubernur Bali I Wayan Koster (kanan) setibanya di Terminal VVIP I Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Senin (14/11/2022). Kedatangan Presiden China tersebut untuk menghadiri KTT G20 yang akan berlangsung pada 15-16 November mendatang. ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/M Risyal Hidayat/wsj.

Solopos.com, JAKARTA—Indonesia dan China berkomitmen untuk memperkuat hubungan bilateral seusai KTT G20 di Bali. Kedua negara tercatat memiliki sejumlah proyek strategis, selain Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), dan kawasan industri.

Pada pertemuan bilateral kedua pemimpin negara itu, Rabu (16/11/2022), Presiden Joko Widodo menyampaikan progres sejumlah proyek kemitraan antara Indonesia dan China. Jokowi memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung rampung pada Juni 2023.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Tadi kita telah melihat penyelesaian Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Saya optimistis Kereta Cepat ini dapat beroperasi pada Juni 2023,” terang Jokowi di depan Xi Jinping, dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden (Setpres).

Baca Juga William Wongso Pastikan Semua Makanan KTT G20?Halal

Sebagai respons, Presiden Xi Jinping juga mengucapkan selamat kepada Presiden Jokowi atas pelaksanaan Presidensi G20. Ke depan, Sekretaris Jenderal Partai Komunis China itu menyampaikan komitmennya untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.

“Saya bersedia melakukan komunikasi strategis secara mendalam dengan Bapak Presiden untuk bersama-sama mendiskusikan bagaimana mengembangkan hubungan bilateral ke depan, dan merancang cetak biru pembangunan komunitas senasib sepenanggungan China-Indonesia,” lanjutnya.

Adapun Kereta Cepat bukan satu-satunya proyek strategis Indonesia dan China. Disaksikan Jokowi dan Jinping Berikut daftar proyek kerja sama China dan Indonesia:

Baca Juga Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terbaik di Antara G20

  1. PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) PT BAI merupakan Badan Usaha Pembangun dan Pengelola KEK Galang Batang di Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Dikutip dari situs resmi kek.go.id, hingga kuartal I/2021, PT BAI telah merealisasikan investasi sebesar Rp 14 triliun di KEK Galang Batang, dan menyerap tenaga kerja sekitar 4.000 orang.
  2. PT Kawasan Industri Kalimantan Indonesia (KIKI) Kawasan Industri Kalimantan Indonesia (KIKI) dan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kalimantan Utara merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN). KIKI dibangun pada lahan seluas 4.704 hektar, sedangkan KIPI dibangun seluas 24.782 hektar, untuk pelabuhan umum, terminal khusus, dan terminal khusus petrochemical.
  3. PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Berdasarkan situs resmi imip.co.id, IMIP mengelola kawasan industri berbasis nikel yang terintegrasi dengan produk utama berupa nikel, stainless steel, dan carbon steel. Sementara itu, industri pendukungnya meliputi coal power plant/PLTU, pabrik mangan, silikon, chrome, kapur, kokas, dan lainnya, hingga pelabuhan dan bandara. Kawasan Industri IMIP merupakan kerja sama antara Bintang Delapan Group dari Indonesia dengan Tsingshan Steel Group dari China.
  4. PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) GNI bergerak di bidang perusahaan smelting di Indonesia sejak 2019. Industri smelter nikel GNI menerapkan proses Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF), atau teknologi yang mengembangkan 24 jalur produksi serta menghasilkan 1,8 juta Nickel Pig Iron (NPI) per tahun.
  5. PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) dan PT Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP) Berdasarkan data dari kppip.go.id, Kawasan Industri Konawe yang terletak di Sulawesi Tenggara itu fokus pada produksi feronikel. Kawasan Industri itu dibangun pada lahan seluas 1.200 hektare (ha).
  6. Baushuo Taman Industri Investment Group (PT BTIIG) Dilansir dari situs resmi morowalikab.go.id, proyek investasi PT BTIIG yakni proyek feronikel, stainless steel, dan teknologi energi baru.
  7. PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) PT VDNI terletak di Konawe, Sulawesi Tenggara. Perushaaan tersebut bergerak di bidang smelter nikel, yang dibangun di Kawasan Industri Konawe.
  8. PT Indonesia Battery Corporation (IBC) dan PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd. (CBL) Berdasarkan catatan Jaringan Informasi BisnisIndonesia(JIBI), pengembangan industri baterai kendaraan listrik IBC bersama dengan konsorsium PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd. (CBL) dan LG Energy Solution (LG) ditargetkan efektif pada kuartal I/2023.
  9. PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) Kawasan Industri Weda Bay merupakan kawasan industri pertama teirntegrasi Indonesia yang ditujukan memfasilitasi proses pengolahan mineral dan produksi komponen baterai kendaraan listrik. Dalam kawasan industri tersebut, terdapat sejumlah tenan yang sudah terdaftar di situs resminya seperti PT Weda Bay Nickel (WBN), PT Yashi Indonesia Investment, dan PT Youshan Nickel Indonesia.
  10. PT Halmahera Persada Lygend (HPL) Lokasi perusahaan tersebut berada di Kawasan Industri Pulau Obi dan resmi beroperasi Juni 2023. HPL menjadi pionir penghasil bahan baku baterai mobil listrik di Indonesia. 11. PT Trimegah Bangun Persada PT Trimegah Bangun Persada terletak di Pulau Obi, Halmahera Selatan. Berdasarkan catatan JIBI pada 2019, perusahaan tersebut merupakan bagian dari kelompok usaha Harita Nickel, yang bergerak di bidang usaha pertambangan dan smelter.Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Selain Kereta Cepat, Ini Sederet Proyek Kerja Sama Industri Indonesia-China

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya