SOLOPOS.COM - Ely asal Malang, Jawa Timur (kanan) saat diwawancarai Sudarso Arief Bakuama. (Thayyibah channel)

Solopos.com, MALANG — Elly Wahyuningtias adalah salah satu jemaah pengajian Ustaz Yusuf Mansur sejak 2008.

Setiap dai kondang itu berceramah di wilayah sekitar Surabaya dan Malang, ibu rumah tangga asal Kedongkandang, Kota Malang, Jawa Timur ini nyaris selalu hadir.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Elly mengaku hatinya sejuk setiap kali mendengar ceramah dari Ustaz Yusuf Mansur. Begitupun dengan konsep keajaiban yang diajarkan Yusuf Mansur, ia terima dengan sepenuh hati.

Perempuan paruh baya itu pun mengamalkan bersedekah mulai yang kecil hingga besar. Puncaknya, secara spontan ia bersedekah sebuah mobil Grand Livina yang baru setahun ia beli. Itu terjadi di suatu hari pada tahun 2009.

“Ya spontan saja. Saat ditanya oleh ustaz, siapa yang mau bersedekah mobil, saya langsung angkat tangan,” ujarnya saat diwawancarai saat diwawancarai Pemimpin Redaksi Thayyibah.com, Sudarso Arief Bakuama dan dikutip Solopos.com, Minggu (9/1/2022).

Elly menuturkan, ketika itu Yusuf Mansur menawarkan kepada jemaah yang ingin bersedekah mobil untuk keperluan dakwah Wisata Hati Surabaya yang sedang dirintis dai kondang tersebut.

Mobil tidak seketika ditinggal di lokasi pengajian melainkan diambil oleh tim Yusuf Mansur sekitar dua bulan kemudian.

Elly mengaku lupa nama utusan Yusuf Mansur yang mengambil mobilnya untuk kepentingan Wisata Hati Surabaya. Ia pun bahkan belum pernah datang ke Kantor Wisata Hati Surabaya.

“Tahun 2009 itu pengajiannya di hotel di Malang. Tidak seketika mobil diambil. Dua bulan setelah itu. BPKB juga diserahkan saat timnya datang, dua orang tapi saya tidak ingat namanya,” ujarnya.

Baca Juga: Ini Pemikiran Lengkap Yusuf Mansur Soal Investasi Hotel dan Apartemen 

Ketika itu tidak ada sedikit pun pikiran buruk di hatinya. Ia benar-benar niat bersedekah sebagaimana yang diajarkan Yusuf Mansur.

“Karena bilangnya untuk Wisata Hati Surabaya. Saya ya gak pernah ngecek. Pokoknya niatnya sedekah,” ujarnya sembari menambahkan mobil tersebut ia beli Rp150 juta setahun sebelum disedekahkan.

Elly mengakui saat itu kondisi ekonominya sedang baik. Ia memiliki sebuah hotel dan usaha minimarket di kawasan Bromo yang menghasilkan pendapatan yang bagus.

Karenanya ketika pada 2012 Yusuf Mansur menawarkan patungan usaha pembangunan hotel untuk kepentingan jemaah haji dan umrah itu dirinya langsung ikut. Ia mentransfer uang Rp10 juta ke rekening BCA milik Yusuf Mansur.

“Memang waktu itu ekonomi sedang naik. Saya pikir kalau saya punya investasi di luar usaha sendiri, kalau seandainya ada kerugian kan ada cadangan uang. Saya percaya karena yang omong seorang ulama, jamaahnya di mana-mana,” ujarnya.

Ia mengakui kharisma Yusuf Mansur tahun itu benar-benar memikat umat Islam, termasuk bagi ibu-ibu seperti dirinya. “Saya seperti terhipnotis,” ujarnya.

Namun belakangan ia kecewa lantaran menilai ustaz kondang tersebut tidak amanah terkait dengan investasi-investasi yang digalangnya.

“Setelah transfer uang untuk investasi itu tidak ada pemberitahuan sama sekali kepada saya. Bahkan saya tidak tahu kalau ada sertifikatnya segala. Saya cuma percaya saja waktu itu,” katanya.

Saat Indonesia diterjang pandemi Covid-19 pada Maret 2020, Elly mulai merasakan dampak kesulitan keuangan. Usaha hotel dan minimarketnya di kawasan Bromo berhenti. Ia pun tidak lagi punya pemasukan.

Baca Juga: Ini Klarifikasi Ustaz Yusuf Mansur Soal Uang Investor Pembangunan Hotel 

Elly lantas berusaha menanyakan patungan usaha yang diiikutinya delapan tahun sebelumnya ke Pondok Pesantren Daarul Quran Malang. Namun upayanya itu buntu.

“Saya sudah mencari sejak tahun itu, bagaimana investasi ini, dapat berapa persen, sebulan sekali atau setahun? Saya banyak kenal Daqu Malang tapi mereka bilang tidak tahu,” ujarnya.

Dalam kondisi bingung, Elly kemudian mendapat informasi tentang sejumlah orang yang juga korban investasi Yusuf Mansur. Ia lantas bergabung bersama 11 investor patungan usaha lainnya dan menggugat Yusuf Mansur ke Pengadilan Negeri (PN) Tangerang.

Mereka adalah Lilik Herlina, Siti Khusnul Khotimah, Aan Yuhana, Norlinah, Yun Dwi Siswahyudi, Tri Restutiningsih, Nur’aini, Atikah, Tommy Graha Putra, Umi Latifah, dan Nanang Budiyanto.



Kasus ini sudah mulai disidangkan pekan lalu dan memasuki tahap mediasi.

Elly mengaku tidak mempermasalahkan mobil yang ia sedekahkan. Namun ia menuntut uang investasinya dikembalikan, berikut bagi hasil yang dijanjikan Yusuf Mansur. “Kalau soal sedekah ya namanya sedekah, tidak minta kembali. Tapi yang investasinya itu lho,” katanya.

Ustaz Yusuf Mansur kepada Solopos.com menyerahkan urusan yang kini membelitnya ke penegak hukum.

“Insyaa Allah lagi belajar terus soal ikhlas, sabar, syukur, ridha dan tawakal. Secara syariat saya dah serahkan ke tim pengacara. Mudah-mudahan jadi ibadah dan amal saleh semua. Gak ada yang sia-sia,” ujarnya melalui pesan Whatsapp.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya