SOLOPOS.COM - Bupati Kepulauan Meranti_Muhammad Adil. (Wikipedia)

Solopos.com, SOLO — Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil didesak meminta maaf seusai menyebut jajaran pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) iblis dan setan.

Desakan tersebut datang dari Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Bidang Komunikasi Strategis, Yustinus Prastowo. Ia menilai pernyataan Muhammad Adil tidak pantas.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

“Di saat segenap pegawai @KemenkeuRI bekerja menjalankan amanat UU, pernyataan Bupati Kab Kepulauan Meranti ini tentu amat tidak pantas. Apalagi kapasitasnya sebagai seorang pimpinan daerah, yang seharusnya menjadi pengayom dan teladan,” tulis dia melalui akun Twitter miliknya, @prastow, Minggu (11/12/2022).

Pihak Kemenkeu keberatan dengan perkataan Bupati Kepulauan Meranti tersebut. “Kami keberatan dan menyayangkan perkataan Bupati Meranti saudara Muhammad Adil yang sungguh-sungguh tidak adil karena mengatakan pegawai Kemenkeu iblis atau setan, ini sungguh ngawur dan menyesatkan,” terang dia dalam video di unggahan tersebut.

Baca Juga: Profil Muhammad Adil, Bupati Kepulauan Meranti yang Ngamuk ke Kemenkeu

Yustinus Prastowo mengatakan bahwa pihak Kemenkeu telah bekerja sesuai dengan aturan untuk perhitungan dana bagi hasil (DBH) yang dipermasalahkan Muhammad Adil terkait DBH minyak.

Dia menyebut DBH tersebut bukan hanya diberikan kepada daerah penghasil, tetapi juga wilayah sekitarnya. “Kementerian Keuangan juga sudah mengalokasikan pada 2022 ini transfer daerah dana desa sebesar Rp872 miliar atau 75 persen dari APBD Meranti, atau 4 kali lipat dari PAD [pendapatan asli daerah] Meranti sebesar Rp222 miliar,” ucap dia.

Baca Juga: Gara-Gara Minyak, Bupati Kepulauan Meranti Mengancam Gabung Malaysia

Oleh sebab itu, dia mendesak Bupati Kepulauan Meranti untuk meminta maaf secara terbuka kepada Kemenkeu. “Kepada saudara Muhammad Adil agar minta maaf secara terbuka dan mengklarifikasi agar tidak terjadi penyesatan publik yang lebih luas,” desak dia.

Diberitakan sebelumnya, Bupati Kepulauan Meranti menyebut Kemenkeu sebagai iblis dan setan dalam Rapat Koordinasi Nasional Optimalisasi Pendapatan Daerah di Pekanbaru, Riau, pada Kamis (8/12/2022). Hal ini dikarenakan Meranti merupakan daerah pengeboran minyak. Akan tetapi, Meranti masih saja menjadi daerah miskin.

Baca Juga: Enggak Kaleng-kaleng! Segini Harga Suvenir Pernikahan Kaesang-Erina

“Pertanyaannya, minyaknya banyak duitnya besar, kok dapatnya malah berkurang. Ini kenapa? Apakah uang saya dibagi di seluruh Indonesia? Makanya maksud saya, kalau bapak enggak mau ngurus kami, pusat tidak mau mengurus Meranti, kasih kan kami ke negeri sebelah [Malaysia],” ujarnya dalam video yang viral di media sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya