SOLOPOS.COM - Pengendara melintas di depan gedung SDN Nayu Barat 1, Nusukan, Banjarsari, Solo, Senin (10/7/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Persaingan dengan sekolah lain dan penurunan jumlah anak disebut menjadi penyebab beberapa SD Negeri di Solo kekurangan siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.

SDN Nayu Barat 1, Nusukan, Banjarsari, Solo tahun ini hanya menerima satu siswa melalui jalur zonasi. Kepala SDN Nayu Barat 1 Inawangsih mengatakan sudah ada penurunan siswa sejak tiga tahun lalu. 

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

“Sejak Covid-19 [sudah mengalami penurunan]. Kemarin kita juga hanya mendapat 12 siswa,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (10/7/2023).

Faktor utama,  menurut dia, adalah jumlah penduduk yang menurun di daerahnya. Dia mengatakan relokasi penduduk yang terdampak pembangunan rel layang Joglo turut membuat sekolah yang dia pimpin itu kurang murid.

Faktor lain jelas dia, banyak orang tua yang menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta. Terlebih cukup banyak warga di sekitar SDN Nayu Barat 1 dari kalangan menengah atas. 

Dia sudah mengupayakan agar sekolah tetap diminati. Pihaknya mengunjungi sejumlah TK terdekat untuk melakukan promosi. Dia juga memberikan satu set seragam olahraga gratis bagi yang mendaftar ke SDN Nayu Barat 1 Solo.

Meski begitu pihaknya tetap menerima siswa secara offline sejumlah sembilan siswa. “Tapi untuk [yang mendaftar] offline ada sembilan orang, jadi untuk saat ini baru menerima 10 peserta didik,” kata dia.

Kebanyakan siswa yang mendaftar secara offline berasal dari luar kota. Secara mekanisme, pendaftar luar kota bakal dimasukkan setelah pendaftaran online selesai. Dia mengatakan pendaftar lewat jalur luar kota diperbolehkan. Mengingat masih banyak kuota yang belum terpenuhi.

Selain di dekat SD Nayu Barat 1 sudah ada beberapa sekolah lain yang juga membuka kuota cukup banyak. Ini membuat persaingan semakin ketat.

“Zonasinya hampir sama dengan SDN Cengklik, SDN Cemara 2, dan SDN Rejosari, itu SD negeri besar semua, dan masing-masing kalau tidak salah hampir membuka empat kelas, maka mayoritas yang larinya ke sana,” kata dia.

Bernasib sama, SDN Tumenggungan, Timuran, Kecamatan Banjarsari Solo hanya mendapat satu siswa dari jalur afirmasi. Sementara melalui jalur zonasi tidak mendapatkan siswa sama sekali.

Kepala SDN Tumenggungan Solo, Elly Maria, menyebut faktor utama penurunan siswa latar letak geografis sekolah yang berada di tengah kota. Sekolah itu dihimpit banyak bangunan perkantoran, RS PKU Muhammadiyah Solo, dan mall. “Memang lingkungan sekitar sudah tidak ada anak,” kata dia.

Dia mengatakan kemungkinan masih akan tambah satu siswa melalui jalur offline. Siswa tersebut tidak bisa mendaftar lewat jalur zonasi lantaran umurnya tidak memenuhi syarat atau kurang dari enam tahun.

“Seharusnya kalau kurang umur kan harus assesment ke Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusif (PLDPI) dulu, baru bisa daftar lewat jalur afirmasi, tapi kita fasilitasi lewat offline,” kata dia.

Tidak hanya tahun ini, sejak beberapa tahun terakhir sekolah yang berada di tengah keramaian kota Solo itu tidak banyak mendapat siswa. 

Dia mengatakan jumlah siswa yang duduk di kelas VI berjumlah 22 anak; Kelas V berjumlah 11 anak, kelas IV dan III berjumlah 8 anak, dan kelas II 5 anak.

“Meski nanti muridnya dua, kita tetap berikan pembelajar yang terbaik,” kata dia.

Tidak berarti pihaknya berdiam diri tanpa usaha. Mengetahui tren siswa sejak beberapa tahun terakhir, menurut dia, membuat program inovatif seperti gelar karya dan sosialisasi ke TK terdekat.

“Sebelum PPDB itu sebenarnya kita juga sudah menghubungi TK terdekat, mengadakan gelar karya dengan mengundang TK terdekat, kita sudah melakukan berbagai cara,” kata dia.

Dia mengatakan terkait berkelanjutan sekolah pihaknya pasrah dengan kebijakan sekolah. Mengingat sekolah yang sepi, seperti tahun sebelumnya, berpotensi untuk ditutup dan dilakukan regrouping.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya