SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Solo (Espos)–
Anggota DPRD Solo menilai kerusakan di SD Tumenggungan 28 masuk dalam kategori darurat artinya perbaikan ruang kelas harus dilakukan dalam waktu dekat ini. Dengan cacatan pembangunan fisik sekolah harus berstandar, alokasi anggaran perbaikan gedung disesuaikan dengan kualitas material yang digunakan.

Kunjungan anggota Dewan komisi IV bidang Pendidikan ke SD Tumenggungan 28, Teguh  Prakosa, dilakukan  untuk memastikan kondisi ruang kelas yang rusak.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Dia mengatakan, kondisi tersebut masuk dalam keadaan darurat untuk dilakukan perbaikan. Menurutnya, atap ruang kelas yang telah ditopang bambu tidak dapat digunakan dalam waktu lama karena kayu penyangga telah rapuh. “Ini masuk kategori darurat sehingga dalam waktu dekat ini harus mendapatkan perbaikan,” jelasnya ketika dijumpai Espos di sekolah setempat, Jumat (8/1).

Dia menilai, anggaran alokasi pembangunan tersebut salah masuk kamar, seharusnya alokasi dana masuk dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) bukan pada anggaran perubahan. Rencananya, pada tahun 2011 mendatang pembangunan tidak difokuskan pada kebutuhan fisik tetapi dialokasikan untuk bidang sarana dan prasarana. Namun demikian, sambung dia, dengan kondisi sekolah yang dinilai masih membutuhkan dana perbaikan maka pihaknya akan mengusulkan pembangunan fisik menjadi prioritas.

“Perkiraan untuk merampungkan pembangunan fisik selesai pada 2010 sepertinya masih akan berlanjut pada 2011 mendatang. Kedepan sekolah tidak lagi memungut orangtua murid dengan biaya pembangunan apapun,,” jelasnya.

Sementara itu menurut salah seorang guru SD Tumenggungan 28, Sagiman, inisiatif untuk memperbaiki ruang kelas sempat datang dari orangtua murid. Mereka menawarkan untuk mengumpulkan uang Rp 5.000 per orangtua murid untuk memperbaiki atap kelas yang sempat ditaksir Rp 10 juta hingga Rp 15 juta tersebut.

Terkait hal tersebut pihaknya tidak berani untuk melakukan pungutan kepada orangtua siswa. “Kami tidak berani untuk menerima sumbangan atau sekolah memungut dana dari orangtua murid,” jelasnya.

das

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya